43 Ribu Warga di 26 Desa di Bangli Divaksin

HUMAS Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa. Foto: ist
HUMAS Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa. Foto: ist

BANGLI – Upaya Pemkab Bangli menggencarkan Gerakan Serentak (Gertak) Vaksinasi Covid-19 sejauh ini menjangkau 43 ribu lebih warga di 26 desa di Bangli. Humas Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa, Selasa (8/6/2021) mengungkapkan, dari 68 desa dan empat kelurahan di Bangli, 43 ribu warga di 26 desa telah mendapat vaksin pada Gertak tahap pertama  dan kedua. Lokasi yang disasar tersebar di empat kecamatan. 

“Sekarang vaksinasi masih terus berjalan di tiap banjar atau desa. Jika  mengacu target nasional, ditargetkan hingga September ini. Namun, kami di Bangli karena jumlah warga sedikit mungkin lebih cepat selesainya. Mudah-mudahan vaksin tersedia dengan cepat juga,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

Mengenai kendala vaksinasi, Dirgayusa berujar selama ini hanyalah kendala internet. Sebab, beberapa desa mengalami blank spot (sulit sinyal), sehingga susah dalam input data. Yang wajib mengikuti vaksin, ulasnya, adalah mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Dia berharap masyarakat jujur saat dilakukan skrining; jika memiliki penyakit bawaan dan sedang minum obat agar dijawab dengan jujur. Sebab, jika tidak jujur, dapat menimbulkan risiko fatal.

Baca juga :  Pertarungan ke DPRD Gianyar, Tiga Ketua Parpol Bersaing di Ubud

“Selam ini dari laporan petugas belum ada masyarakat yang mengalami gejala serius setelah divaksin. Paling cuma demam dan pusing-pusing saja,” imbuhnya.  

Dirgayusa menambahkan, sejak gencarnya vaksinasi di tiap desa, jumlah penambahan kasus di Bangli cenderung menurun. Begitu jumlah penambahan kasus per hari yang paling hanya orang, atau malah nihil kasus. Tingkat kesembuhan juga relatif lebih cepat, dan warga yang masih dirawat saat ini hanya 20 orang.

Pemerintah, tegasnya, berharap agar masyarakat mengikuti program Gertak Vaksinasi ini dengan baik. Sebelum divaksin agar menjaga kondisi, ajak teman yang tidak mengerti, dan yang paling penting adalah masyarakat harus paham vaksinasi ini bukan obat.

“Ini adalah langkah awal pencegahan guna meningkatkan imun tubuh kita. Prokes harus tetap dijalankan dengan ketat, karena ini yang paling penting guna mencegah penyebaran Covid-19,” pesannya. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.