DENPASAR– Nama Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali, Ketut Juliarta, belakangan mulai ramai disebut di media sosial untuk turun ke gelanggang Pilkada Klungkung 2024. Perolehan suara pada Pileg 2024 yang melonjak signifikan, dipakai pijakan untuk mendorong politisi muda dari Dusun Nyamping, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung tersebut melirik kontestasi di eksekutif.
Dimintai tanggapan atas mulai kencangnya nama dia diusulkan untuk masuk bursa Pilkada Klungkung, akhir pekan lalu, Juliarta menilai hal itu hanya suara-suara dari publik di Klungkung. Dia tidak memungkiri namanya disebut karena dinilai sebagai sosok muda yang layak memimpin daerah. “Ya, mungkin karena masyarakat melihat bagaimana sosok Mas Gibran yang ikut dalam Pilpres kemarin, mendampingi Pak Prabowo. Tapi apa pun itu, saya pribadi berterima kasih atas dorongan atau usulan itu,” sebut pria kelahiran Gunaksa, 16 Juli 1990 tersebut.
Soal serius atau tidak untuk kontestasi di Pilkada Klungkung, Juliarta mengaku sebagai kader partai tentu harus atas usulan dan restu Gerindra. Hanya, apakah benar Gerindra akan mencalonkan dia atau bisa saja orang lain, Juliarta mengaku sepenuhnya menyerahkan ke mekanisme partai. “Saya yakin partai pastilah menimbang dan mengkaji banyak hal sebelum memutuskan calon yang akan diusung. Termasuk akan berkoalisi dengan partai mana. Tapi itu soal nanti, kan perjalanan juga masih panjang,” kelitnya.
Mengenai apakah dia pribadi memang ada minat menjajal eksekutif setelah dua kali berlaga di Pileg 2019 dan 2024, Juliarta hanya tertawa sebelum menjawab. Dia berujar suara-suara publik tentu tidak bisa dianggap angin lalu, meski pada saat yang sama dia juga mengaku tetap mengukur diri. Apalagi medan tempur Pileg berbeda jauh dengan Pilkada.
“Memang sama-sama memilih figur, Pileg memilih figur caleg, Pilkada memilih figur Bupati atau Wakil Bupati. Tapi persiapannya kan berbeda. Partai mana diajak koalisi, bagaimana pemetaan suara, siapa jadi nomor 1 atau nomor 2, pokoknya banyaklah,” jawabnya.
Didesak apakah itu berarti masih setengah hati menatap Pilkada Klungkung, Juliarta berkelit bahwa semua tetap bergantung keputusan Gerindra sebagai tempat naungan politiknya. Termasuk ketika digoda kesiapan logistik kelak jika benar dicalonkan. “Jangan mendahului partai, kita lihat saja perkembangan. Yang pasti, kalau benar ditugaskan, saya tidak mungkin mundur, harus maju,” lugasnya menandaskan.
Berdasarkan data yang dihimpun, Juliarta merupakan peringkat kedua dalam perolehan suara di Pileg 2024. Dari alokasi tiga kursi dari Dapil Klungkung, Juliarta yang meraup 16.042 suara mengunci satu kursi untuk Gerindra. Dia “dijepit” sesama petahana dari PDIP, Tjokorda Gede Agung, dengan 11.600 di peringkat ketiga. Sementara di posisi teratas adalah mantan senior Juliarta di Gerindra sekaligus Bupati Klungkung periode 2013-2023, Nyoman Suwirta, yang mendulang 51.760 suara. Untuk Pileg 2024, Suwirta dicalonkan PDIP setelah hengkang dari Gerindra. hen
Klungkung kalau dilihat dari perkembangan nya masih jauh tertinggal jika dibandingkan kota lainnya di Bali, untuk mengejar ketertinggalan itu dan untuk menghadapi tantangan perkembangan dunia kedepan maka sudah saatnya Klungkung dipimpin oleh generasi millenial dalam hal ini yang paling tepat adalah Ketut juliarta karena beliau sangat responsif terhadap tantangan tersebut apalagi beliau sangat dekat dengan calon presiden terpilih yang nantinya akan menjembatani dari pusat ke daerah dalam penyelesaian permasalahan permasalahan yang ada di Klungkung