POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP (Program Guru Penggerak) Angkatan 9 di Kota Denpasar merupakan momen penting yang mencerminkan semangat kesuksesan pendidikan dan menandai babak baru dalam pengembangan pendidikan khususnya kota Denpasar. Acara ini menjadi saksi kebangkitan para Calon Guru Penggerak (CGP) dari jenjang pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB, dalam upaya memperkaya pengetahuan dalam proses pembelajaran.
Tema “Semerbak Sembilan Bergerak Menuju Transformasi Pendidikan” menjadi semangat yang membara di antara peserta CGP dan Pengajar Praktik, mencerminkan tantangan dan harapan dalam kegiatan PGP.Tahap terakhir dari perjalanan panjang Calon Guru Penggerak Kota Denpasar angkatan 9 mencapai puncaknya dengan gemilang.
Bertempat di Gedung Kampus Universitas Terbuka Provinsi Bali, Sabtu (27/4/2024) para peserta melaksanakan kegiatan Panen Raya Hasil Belajar, merangkum perjalanan enam bulan belakangan dalam Lokakarya 7 ini. Proses pembelajaran yang diarahkan dengan alur Merdeka (Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, dan Aksi Nyata) telah memperkaya pengalaman mereka.
Kegiatan ini bukanlah semata rutinitas belajar di kelas, melainkan sebuah pertunjukan yang mendukung hasil belajar berbasis lapangan. Pendekatan andragogi dan blended learning menjadi pilar utama selama enam bulan masa pelatihan. Metode pelatihan daring, pendampingan individu, dan lokakarya membantu memelihara kesinambungan proses belajar.
Proporsi kegiatan mencakup 70% kegiatan on-the-job training di mana guru sebagai peserta PPGP tetap bertugas mengajar dan menggerakkan komunitas di sekolah, 20% kegiatan belajar bersama rekan sejawat, dan 10% lainnya dalam bentuk pembelajaran bersama narasumber, fasilitator, dan pendamping, menjadikan proses belajar lebih holistik dan terkini.
Kegiatan ini dihadiri oleh tamu undangan, termasuk perwakilan dari Pemerintah Kota Denpasar, universitas, fasilitator, koordinator guru penggerak dari angkatan sebelumnya, dan seluruh kepala sekolah di Kota Denpasar. Semua tamu undangan menyatakan kekagumannya atas panen hasil belajar yang dilaksanakan oleh CGP Angkatan 9 ini.
Perubahan positif yang terlihat di lingkungan belajar sekolah bukanlah kebetulan semata, melainkan hasil dari kerja keras dan kerja sama berbagai pihak. Hal ini merupakan bukti efektivitas program guru penggerak serta dedikasi yang ditunjukkan oleh para peserta PPGP.
Wali Kota Denpasar, melalui perwakilan, menyatakan keyakinannya bahwa para CGP akan membawa perubahan signifikan dalam pendekatan mereka terhadap murid. Mereka tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga menjadi coach dan teman bagi murid dalam menciptakan lingkungan belajar yang penuh kasih sayang dan kebahagiaan.
Kegiatan dimulai dengan para tamu undangan berkeliling menyaksikan stand pameran yang dipenuhi dengan hasil belajar dari seluruh CGP dengan kreasi inovatif berbasis digital. Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Bali, Dr. I Wayan Surata, S.Pd., M.Pd, menyatakan kekagumannya atas inovasi yang telah dilakukan oleh seluruh CGP Angkatan 9.
Ia menegaskan bahwa semua orang adalah guru dan semua guru adalah sekolah. Ia juga berpesan agar guru penggerak kota Denpasar angkatan 9 terus teregak, bergerak, dan menggerakan berdasarkan semangat kolaboratif.
Sesi yang paling menarik dari Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar ini adalah sesi kelas berbagi, dimana empat narasumber perwakilan dari masing-masing jenjang pendidikan yang telah lolos seleksi memaparkan praktik terbaik mereka. Ni Putu Martini, mewakili jenjang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) mempresentasikan Best Practice Berkemas (Belajar Berasama Sekolah kembaran Asyik).
Program ini bertujuan untuk mewujudkan profil siswa yang berkebinekaan global dengan menerima teman dari budaya yang berbeda. Kolaborasi antara TK Dyatmika bersama sekolah kembarannya, yaitu TK Kumara Shanti, memungkinkan siswa dari kedua sekolah untuk berkegiatan bersama, seperti mengeksplorasi berbagai kegiatan literasi dan numerasi.
Selanjutnya dari jenajng SD (Sekolah Dasar) menampilkan Made Mardika mempresentasikan Best Practice Daseba (Dharma Sevanam Bhakti). Program ini menekankan kewajiban melakukan pelayanan terbaik terhadap sesama dengan tulus ikhlas. Orientasi dari program ini adalah peserta didik yang tidak hanya cerdas secara akademik, namun juga memiliki mentalitas tinggi dan budi pekerti luhur di era digital.
Pada jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama) tampil I Wayan Parta membawakan Best Practice Pembelajaran Berdifensiasi Terintegrasi PSE dengan Alur Bhineka. Program ini mengedepankan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, di mana mereka memiliki kebebasan dalam memilih cara belajar dan menyajikan hasil belajarnya. Tujuannya adalah agar murid merasa senang dalam belajar matematika.
Kemudian I Gede Eka Mahendra mewakili jenjang SMA /SMK memaparkan Best Practice VCO (Virgin Coconut Oil). Program ini bertujuan untuk membentuk jiwa entrepreneur, meningkatkan kemampuan soft skill dan hard skill murid, serta melatih kreativitas mereka dalam menghasilkan produk unggul.
Salah satu perwakilan Pengajar Praktik (PP), Ni Nyoman Diana Sari menyoroti pentingnya peran PP dalam mendampingi para Calon Guru Penggerak (CGP) selama enam bulan pelatihan. Menurutnya, peran mereka sangat berpengaruh terhadap perjalanan CGP selama menempuh pendidikan tersebut.
Mereka tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga memberikan dorongan agar para CGP menjadi sumber inspirasi bagi rekan guru lainnya dalam mengembangkan pembelajaran yang berfokus pada murid. Sebagai aset pemerintah dalam mendukung peningkatan pendidikan, para CGP dipersiapkan sebagai guru terbaik yang akan memimpin dalam proses pembelajaran.
Kegiatan Lokakarya ini dikoordinasikan dengan baik oleh Koordinator PP Guru Penggerak Kota Denpasar Angkatan 9 Ni Wayan Sariani yang menjadi tonggak sejarah dalam perjalanan pendidikan di Kota Denpasar dengan menghasilkan sebuah karya buku Antologi Best Practice yang berisikan karya terbaik para CGP Angkatan 9 Kota Denpasar yang difasilitasi oleh Pengajar Praktik I Komang Agus Ugrasena. Mereka tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga mendorong para CGP untuk menjadi inspirasi bagi rekan guru lainnya dalam mengembangkan pembelajaran yang berfokus pada murid.
Terkait dengan visi masa depan pendidikan di Kota Denpasar, upaya yang dilakukan oleh CGP Angkatan 9 menjadi cerminan nyata dari komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui pendekatan yang holistik dan inovatif, para CGP telah berhasil mengintegrasikan teknologi digital, kepedulian terhadap murid, dan pengembangan diri sebagai guru yang inspiratif.
Diharapkan bahwa momentum positif ini akan terus memperkuat sistem pendidikan di Kota Denpasar dan menjadi contoh yang dapat diadopsi secara luas untuk peningkatan pendidikan di seluruh Indonesia. tra/rls