DBD Melonjak di Karangasem, Bupati Dana Ikut “Fogging” dan PSN

BUPATI Karangasem, I Gede Dana, turun langsung bersama Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, dr. I Gusti Bagus Putra Pertama; Camat Karangasem dan Lurah Karangasem mengikuti fogging terfokus dengan melibatkan puluhan petugas Dinas Kesehatan, Senin (29/4/2024). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Menyikapi meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) dalam empat bulan terakhir ini, Dinas Kesehatan Karangasem bergerak cepat melakukan langkah antisipatif.

Selain melakukan fogging atau pengasapan secara terfokus di zona atau areal tertentu ditemukannya kasus DBD, Pemkab Karangasem juga menggencarkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Bacaan Lainnya

Peningkatan kasus ini mendapat perhatian serius Bupati Karangasem, I Gede Dana. Senin (29/4/2024), dia turun langsung bersama Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, dr. I Gusti Bagus Putra Pertama, Camat Karangasem dan Lurah Karangasem untuk mengikuti fogging terfokus oleh puluhan petugas Dinas Kesehatan.

Ada dua lokasi dituju yang ditemukan kasus DBD, yakni di Lingkungan Karanglangko dan Lingkungan Bangras, Karangasem.

Bupati Dana juga turun menemui masyarakat dari rumah ke rumah untuk memberi imbauan, sekaligus mengajak masyarakat setempat, untuk bersama-sama melakukan gerakan PSN dan abatisasi, dengan membagikan bubuk abate guna ditaburkan di tempat penampungan air.

Sembari berbincang akrab dengan masyarakat, Dana juga mengajak masyarakat menerapkan PHBS. “Saya bersama Kadis Kesehatan sengaja turun langsung ke dua lokasi ditemukannya kasus DBD. Dengan demikian kita bisa mengetahui kondisi di permukiman warga, ini penting karena sebagian kasus DBD terjadi di wilayah kota dengan penduduk padat,” terangnya.

Baca juga :  Pembukaan Bali akan Ditonjolkan dalam Pameran Pariwisata di London

Dengan mengetahui kondisi areal permukiman warga tersebut, jelasnya, bisa ditentukan upaya cepat dan tepat dan langkah antisipasi agar kasus DBD di wilayah tersebut tidak bertambah. Kalau bisa jangan terjadi lagi.

Yang terpenting adalah bagaimana mengkampanyekan PHBS dan mengajak masyarakat ikut menggencarkan PSN. “Kalau fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, yang terpenting itu bagaimana membasmi jentiknya,” pesannya seraya berjanji akan terus memantau perkembangan kasus DBD di Karangasem.

Dalam kesempatan itu, Dana juga mengecek kondisi alat fogging yang dimiliki Dinas Kesehatan dan mencobanya.

I Gusti Bagus Putra Pertama menambahkan, kasus DBD di Karangasem memang mengalami peningkatan. Pada bulan Januari terjadi sebanyak 25 kasus, Februari sebanyak 57 kasus, Maret ada 106 kasus, dan April hingga tanggal 29 tercatat 69 kasus DBD.

Dia mengakui memang ada tren peningkatan kasus dari Januari hingga April ini, tapi dari sisi jumlah relatif masih kecil jika dibandingkan dengan kabupaten lain.

“Astungkara sampai saat ini tidak ada kasus meninggal akibat DBD. Namun, kami akan terus melakukan upaya pencegahan, termasuk fogging, agar kasus DBD di Karangasem tidak bertambah,” urainya menandaskan. nad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.