Bali Tambah 135 Orang Positif Covid-19, Pasien dalam Perawatan kini 1.000 Lebih

DENPASAR – Lonjakan kasus positif covid-19 terus terjadi di Bali. Bahkan dalam beberapa hari terakhir, tambahan harian terkonfirmasi positif selalu lebih dominan, dibandingkan dari tambahan pasien yang dinyatakan sembuh. Imbasnya, kasus aktif (pasien dalam perawatan) kini kembali lebih dari 1.000 orang.

Kondisi ini membuat banyak pihak khawatir di tengah sejumlah kabupaten di Bali mewacanakan akan memulai belajar tatap muka bagi siswa SD maupun SMP. Patut dipertimbangkan kembali, agar kebijakan belajar tatap muka justru menjadi blunder, karena faktanya kasus terkonfirmasi positif covid-19 terus meningkat.

Bacaan Lainnya

”Ya, wacana ini harus dikaji ulang secara matang dan lebih cermat. Jika belajar tatap muka dipaksakan di tengah masih tingginya tambahan kasus positit, saya khawatir anak saya malah terpapar covid-19,” usul salah seorang orang tua murid kepada posmerdeka.com.

”Hemat saya, sebaiknya belajar tatap muka ditunda dulu sampai Bali betul-betul aman covid-19. Kalau pun dipaksakan, saya mungkin tak mengizinkan anak saya. Ini semata demi keselamatan buah hati saya,” ujar orang tua murid yang lainnya.

Terkini, berdasarakan data harian yang dirilis Satuan Tugas Satgas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Senin (21/12/2020), kasus terkonfirmasi positif bertambah sebanyak 135 orang atau 17 orang lebih banyak dari pasien sembuh yang berjumlah 118 orang. Sementara pasien yang dinyatakan meninggal dunia bertambah 1 orang.

Baca juga :  Jadikan Nilai Pancasila Solusi Hadapi Masalah Bangsa...!

Satu-satunya pasien yang tutup usia merupakan warga Kabupaten Gianyar. Dengan demikian, kini pasien meninggal dunia di Bali karena serangan covid-19, berjumlah 486 orang (2,95%) dengan rincian 483 WNI dan 3 WNA.

Sedangkan 135 orang (133 transmisi lokal dan 2 PPDN) yang terpapar, tersebar di enam kabupaten/kota kecuali Buleleng, Bangli dan Klungkung. Kota Denpasar kembali menjadi penyumbang terbanyak 45 orang, disusul Badung (40), Tabanan (30), Gianyar (16), Karangasem (3) dan Jembrana 1 orang.

”Dengan demikian, secara kumulatif sampai hari ini, kasus positif covid-19 di Bali berjumlah 16.463 orang (16.429 WNI dan 34 WNA) yang didominasi transmisi lokal sebanyak 16.025 kasus,” jelas Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Drs. I Made Rentin, AP.M.Si, Senin (21/12/2020).

Kabar baiknya, 118 pasien termasuk 3 WNA sudah kembali ke rumahnya masing-masing setelah dinyatakan sembuh. Mereka tersebar di tujuh kabupaten/kota dengan rincian, Denpasar 42 orang, Badung (28), Tabanan (14), Jembrana (13), Buleleng (12), Gianyar (5) dan Karangasem 1 orang.

”Dengan tambahan 118 orang tersebut, kini secara kumulatif pasien positif covid-19 yang telah sembuh di Bali berjumlah 14.967 orang (90,91%) dengan rincian 14.936 WNI dan 31 WNA,” ungkap Rentin yang juga menjabat Kalaksa BPBD Provinsi Bali.

Berdasarkan data tersebut, kini jumlah kasus aktif (pasien dalam perawatan) di Bali menjadi 1.010 orang (6,13%) yang semuanya WNI. Mereka menjalani perawatan di 17 RS rujukan dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima dan BPK Pering.

Baca juga :  Laga Uji Coba U15, Perseden Ungguli Persewangi Banyuwangi 2-1

Mengingat tambahan kasus positif terus meningkat, Rentin kembali mengingatkan sekaligus mengajak masyarakat Bali agar meningkatkan kewaspadaan dan disiplin mematuhi protokol kesehatan, dimana pun berada karena covid-19 musuh tak kasat mata, mengincar tiap momen kelengahan kita.

Sesuai Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2020, Gubernur Bali mengeluarkan Pergub No. 46 Tahun 2020, yang mengatur tentang Sanksi Administratif bagi pelanggar Protokol Kesehatan. Besaran denda yang diterapkan adalah Rp100.000 bagi pelanggar perorangan, dan Rp1.000.000 bagi pelaku usaha dan tempat fasilitas umum lainnya.

Made Rentin juga mengingatkan kembali pesan ibu “terapkan 3M” yakni memakai masker kapanpun & dimanapun terutama saat berada ditengah keramaian dan sedang mengobrol (berbicara) dengan orang lain, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap saat karena aliran air sabun sangat efektif melarutkan virus dan kuman di kulit, serta ingatlah selalu untuk menjaga jarak dengan orang lain.

Ditegaskan Rentin, bahwa pengendalian dan pencegahan covid-19 merupakan tanggung jawab bersama. Sinergi antara pemerintah, masyarakat dan semua pihak adalah kunci utamanya. ”Untuk itu, mari kita dukung upaya pemerintah, dengan penuh disiplin melaksanakan protokol kesehatan, saling mengingatkan sesama, selalu menjaga diri dan lingkungan agar bisa segera terbebas dari pandemi ini,” ajaknya. yes

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.