POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Penjabat Bupati Gianyar, I Dewa Tagel Wirasa, menghadiri gerakan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di Kabupaten Gianyar menuju Indonesia emas 2045, Kamis (13/6/2024) di Wantilan Pura Dalem Guwang Sukawati.
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang penyebabnya sangat kompleks, dan memiliki dampak sangat merugikan dari sisi kesehatan maupun sisi produktivitas ekonomi. “Stunting tidak hanya menyebabkan anak menjadi pendek tidak sesuai dengan usianya, tapi juga terkait perkembangan sel otak yang akhirnya akan menyebabkan tingkat kecerdasan menjadi tidak optimal,” tuturnya.
Kondisi itu, jelasnya, akan berdampak kepada kemampuan kognitif anak dalam jangka panjang akan lebih rendah. Ini bermuara kepada menurunkan produktivitas dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Walaupun kondisi Bali secara nasional termasuk provinsi dengan prevalensi stunting terendah, sesuai rilis data hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, Wirasa mengajak warga tetap tidak boleh lengah. Upaya-upaya intervensi baik spesifik maupun sensitif perlu terus dilakukan, untuk mempercepat penurunan angka stunting. Di antaranya melalui penyelenggaraan intervensi penurunan stunting serentak, sehingga menjadi awal perbaikan konvergensi bersama dan tingkat pencegahan yang lebih masif.
“Stunting di Gianyar sesuai hasil pengukuran SKI tahun 2023 sebanyak 6,3 persen, sedangkan dari pendataan di EPPGM Dinas Kesehatan Gianyar sebanyak 1.010 balita stunting atau sebesar 4,4 persen,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Wirasa juga menyerahkan manfaat Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) kepada penerima manfaat yang ada di wilayah Desa Guwang Sukawati. Penjabat Kepala Desa Guwang, I Nyoman Sarwa Edi, mengungkapkan, di Desa Guwang kegiatan posyandu rutin dilaksanakan setiap bulan di masing-masing banjar. adi