Sempat Diterjang Banjir, Tirta Sudamala Dibuka Kembali, Sebagian Bangunan Fasilitas Penunjang Hanyut

UPAYA pembersihan obyek wisata spiritual Tirta Sudamala pascaditerjang banjir bandang. Foto: gia
UPAYA pembersihan obyek wisata spiritual Tirta Sudamala pascaditerjang banjir bandang. Foto: gia

BANGLI – Sempat diterjang banjir bandang pada Sabtu (10/10/2020), situs wisata spiritual Tirta Sudamala di Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang, Bangli dibuka kembali, Rabu (14/10/2020). Masyarakat yang hendak berwisata atau melukat (pembersihan diri secara spiritual) bisa datang ke sini.

Kelian Adat Banjar Sedit, Jro Mangku Nengah Armada, Selasa (13/10/2020) menuturkan, upaya pembersihan dilakukan sejak tiga hari terakhir dengan melibatkan warga setempat, sekaa teruna, relawan dan DLKP Bangli. “Saat ini khusus areal utama tempat melukat sudah bersih, mulai besok (hari ini) sudah bisa dibuka untuk pamedek,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Hanya, sebutnya, fasilitas penunjang seperti kamar ganti pakaian, kamar mandi, dan loker belum bisa digunakan. Sebab, fasilitas tersebut rusak sangat parah, bahkan sebagian bangunan hanyut ketika air menerjang. Bangunan ruang ganti saat ini tidak ada atapnya, hanya tersisa sekat-sekat saja. Selain itu, sedikitnya 100 loker dalam tiga kamar habis terbawa air bah.

Khusus untuk kamar mandi, kerusakan terjadi lantaran tersumbat lumpur yang mengakibatkan mampet. Estimasi terakhir, sambungnya, kerugian material mencapai Rp 150 juta. Selama empat hari lalu, kata Armada, sebenarnya Tirta Sudamala tidak tutup. Pelayanan nunas tirta dan untuk upacara tetap diberi pelayanan. “Untuk berwisata spiritual melakukan pengelukatan itu yang ditutup,” ungkapnya.

Baca juga :  Duh! Anjing Gila Gigit Tujuh Warga Nusasari

Ikhwal banjir bandang, dia berkisah diawali hujan deras sejak Jumat (9/10/2020). Ketinggian air saat itu mencapai lima meter lebih dari dasar sungai, dan seingatnya ini adalah banjir terbesar selama 40 tahun terakhir. Informasi lain yang dia peroleh, banjir bandang juga  terjadi di Patertian Selati, karena berada di alur sungai yang sama. Besarnya debit air sungai, selain disebabkan banjir kiriman dari hulu, juga karena melubernya saluran irigasi yang ada di atas.

Karena itu, hujan deras turut menyebabkan saluran irigasi untuk pengairan sawah bagi puluhan petani di Subak Aya Badung terputus. “Mudah-mudahan jika kondisi cuaca terus mendukung, upaya perbaikan fasilitas penunjang yang rusak tersebut bisa segera selesai,” pungkasnya. 028

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.