DENPASAR – Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menegaskan, bahwa sektor kesehatan adalah yang utama di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. ‘’Kesehatan adalah yang terdepan, bahkan jika dibandingkan dengan ekonomi,’’ ujar Wagub dalam acara Gala Dinner dengan Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto di Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, pada Kamis (10/9) malam.
Pria yang akrab disapa Cok Ace ini tidak memungkiri akhir-akhir ini terjadi peningkatan kasus di Bali utamanya karena transmisi lokal. Jika di masa awalnya kasus cukup rendah karena sebagian besar berasal dari imported case, kini hampir 100 persen karena transmisi lokal. Angka kasus juga cukup tinggi beberapa hari terakhir.
‘’Kami pastikan penanganan pasien dan ketersediaan kamar tetap jadi prioritas. Meski ada berita Bali kamar perawatannya hampir penuh, saya yakinkan bahwa fasilitas kesehatan kita siap. Kami telah siapkan plan B, plan C bilamana terus terjadi lonjakan,’’ papar penglingsir Puri Ubud ini.
Wagub juga menjelaskan, berbagai terobosan juga terus dilaksanakan Pemprov Bali seperti baru-baru ini melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 46 tahin 2020 Tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru. ‘’Di dalamnya mengatur pula sanksi 100 ribu rupiah bagi orang yang keluar rumah tanpa masker. Ini salah satu upaya kita untuk terus menurunkan angka kasus di hari-hari kedepannya,’’ tandasnya.
Dalam acara yang juga dihadiri konsulat negara sahabat dan kalangan media tersebut, Cok Ace juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak dalam upaya membangkitkan kembali pariwisata Bali yang cukup terpuruk akibat dampak pandemi Covid-19. ‘’Saya bersyukur semuanya Ikut terlibat dalam pemulihan Bali. Mengembangkan Bali ke depannya tetapi dalam koridor protokol kesehatan. BIN punya peran strategis, memberikan informasi-informasi yang penting untuk langkah ke depannya bagi pemulihan Bali. Begitupun peran media, yang bisa memberikan rasa optimisme kepada masyarakat, dengan berita-berita yang menyejukkan,’’ ujarnya.
Sementara itu, Wawan Hari Purwanto mengatakan, pandemi ini telah melemahkan berbagai lini mulai dari rakyat hingga negara. ‘’Bagi Bali, pandemi ini juga menghancurkan sektor pariwisata. Untuk itu, bagi kita Bali perhatian utama karena Bali adalah ujung tombak indonesia, karena itu Bali harus bangkit,’’ tegas Wawan.
Menurut dia, Indonesia sejak pandemi ini kehilangan triliunan rupiah devisa dari Bali. ‘’Banyak juga yang di PHK, banyak orang dirumahkan. Di Bali, pendapatan Rp9,7 triliiun per bulan hilang. Cerita menyedihkan ini kita tak ingin lanjutkan. Kita ingin Bali segera bangkit tanpa meninggalkan protokol kesehatan,” tegasnya.
Kondisi yang menimpa Bali menurut Wawan memerlukan kehadiran negara untuk menghadapi ancaman krisis kesehatan, ekonomi hingga kesejahteraan. Perlu etos kerja tidak biasa dan inovatif. ‘’Namun dengan tipikal orang Bali kerja keras dan profesional, saya optimis Bali mampu bangkit,’’ katanya meyakinkan. 019