POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Untuk meningkatkan kualitas pelayanan air bersih kepada masyarakat, Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, menjalin kerja sama dengan K-Water dari Negara Korea Selatan melalui Pilot Project Smart Water Management Indonesia.
Terkait hal itu, pada Kamis (21/9/2023) dilaksanakan rapat rutin yang dihadiri Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, dan Deputy Manager K-Water dari Negara Korea Selatan, Yoon Jae-Hyuk, bertempat di Kantor Wali Kota Denpasar. Rapat itu turut dihadiri Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa; Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana; Dirut Perumda Tirta Sewakadarma, Ida Bagus Gde Arsana; Assistant Manager K-Water, Lee Jae-seung; dan OPD terkait.
Pada kesempatan itu, Jaya Negara menyampaikan terima kasih atas dukungan untuk peningkatan kualitas pelayanan air bersih kepada masyarakat. Adapun peningkatan pelayanan akan difokuskan pada pengelolaan air yang baik dan untuk menekan kebocoran yang tinggi.
Ia mengatakan, Pilot Project Smart Water Management akan diawali di wilayah Padangsambian, Denpasar Barat. “Setelah pelaksanaan di kawasan Padangsambian berhasil, akan menjadi contoh bagi PDAM lainnya di Indonesia, bagaimana cara menangani aliran air dengan baik,” ujar Jaya Negara.
Dirut Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Gde Arsana, menyampaikan saat ini Non Revenue Water (NRW) atau tingkat kebocoran pipa cukup tinggi. Salah satunya di wilayah Padangsambian. Sebab, selama ini untuk mengalirkan air bersih ke kawasan Padangsambian, PDAM Denpasar membeli air dari SPAM Penet yang dikelola oleh Pemprov Bali.
Ia mengungkapkan, NRW di Kota Denpasar saat ini masih cukup tinggi yakni 36,56 kendati sudah mengalami penurunan dari awal tahun dengan NRW mencapai 38. Ia berharap dengan adanya bantuan dari Korea ini bisa menurunkan tingkah NRW di Kota Denpasar. “Saya inginnya NRW Denpasar bisa turun ke 20,” tandas Arsana.
Sementara itu, Yoon Jae-hyuk, menyampaikan proyek ini akan dilaksanakan sampai tahun 2026 dengan total biaya Rp61 miliar. Adapun progres saat ini sudah memasuki tahap pencarian kebocoran dan pemeliharaan jaringan pipa dan pembuatan blok.
“Untuk mendukung pelaksanaan kerja, maka membutuhkan dukungan dari kedua belah pihak pemerintah untuk bekerja sama, terutama dalam hal perizinan dan pengawasan,” ujarnya. rap