Pendapatan PDAM Badung Minus 45 Persen, Namun Tetap Berikan Pelayanan Prima

Ketut Golak. Foto: ist
Ketut Golak. Foto: ist

MANGUPURA – Selama pandemi Covid-19, pendapatan Perumda PDAM Tirta Mangutama mengalami penurunan mencapai 45 persen. Penurunan tersebut terjadi karena berkurangnya pemakaian air di kawasan Badung selatan, yang notabene merupakan core bisnis dari PDAM.

Baik itu industri pariwisata, niaga dan bandara, yang terdampak sepinya kunjungan wisatawan. Bahkan di masa penerapan tatanan kehidupan era baru ini, pendapatan tersebut diakui masih belum mampu bangkit ke kondisi semula. “Kalau dulu saat kondisi normal, pendapatan kotor kita sekitar Rp20-21 miliar. Sekarang kondisinya hanya Rp12-13 miliar,” terang Dirut PDAM Tirta Mangutama, Ketut Golak, Selasa (8/9/2020).

Bacaan Lainnya

Kendati mengaku cukup terpengaruh dari sisi labha, namun pihaknya mengaku masih mampu memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Bahkan tiga bulan lalu, pihaknya memberikan penggratisan biaya kepada pelanggan PDAM. Hal itu dilakukan demi memberikan keringanan kepada masyarakat Badung, sesuai kebijakan Bupati Nyoman Giri Prasta dan Wabup Ketut Suiasa. “Jadi penggratisan itu kita lakukan selama tiga bulan, tapi itu sudah berakhir. Kita tentu tidak bisa gratiskan sepenuhnya, karena ini menyangkut produksi kita. Daripada gratis tapi tidak bisa memberikan pelayanan prima, kan susah juga,” ungkapnya.

Baca juga :  Ganjar ke NTB, Ajang Perkuat Seluruh Mesin Pemenangan

Terkait pelayanan prima, pihaknya juga mengaku telah menindaklanjuti terkait pengajuan sambungan PDAM ke wilayah Patasari Kuta dan Jimbaran, yang disampaikan masyarakat kepada Bupati Giri Prasta melalui medsos. Saat ini kedua sambungan itu telah berproses dikerjakan, dimana suplai dan tekanan air cukup memungkinkan untuk dilakukan penyambungan.

“Untuk di Patasari itu ada 129 KK yang memohon penyambungan, untuk di Jimbaran itu ada 14 KK. Setelah kita survei, tekanan air kita masih mampu dan suplai tidak masalah,”ucapnya.

Dipaparkannya, untuk di Jimbaran, pipa induk PDAM telah ada dan tinggal penyambungan pipa saja. Sedangkan untuk di Patasari Kuta, masih diperlukan tambahan pipa induk sepanjang 600 meter, yang lebih menjangkau perumahan penduduk terkait.

Untuk penyambungan ke pipa induk, calon pelanggan diakuinya tetap dikenakan biaya sesuai tarif berlaku. Dimana biaya tersebut dikenakan untuk pemasangan watermeter. “Kita juga bantu beban masyarakat menggunakan penyisiran dana PDAM. Selain itu kita lakukan perbaikan sistem, sehingga cukup membantu masyarakat,” imbuhnya. 023

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.