Hubungan Mesir-Indonesia Terjalin Sejak Era Kemerdekaan RI, UIN Mataram Siap Jadi Speaker Perdamaian dan Peradaban Dunia

GRAND Syekh Universitas Al Azhar Kairo Mesir Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ahmed Al Tayeb bersama ratusan Rektor PTKIN se-Indonesia usai kuliah umum di Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah. Foto: ist
GRAND Syekh Universitas Al Azhar Kairo Mesir Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ahmed Al Tayeb bersama ratusan Rektor PTKIN se-Indonesia usai kuliah umum di Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, MATARAM – Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. H. Masnun Tahir, menghadiri kuliah umum yang menghadirkan Grand Syekh Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ahmed Al Tayeb di Jakarta. Kuliah Umum bertema “Meneguhkan Moderasi Beragama untuk Membangun Toleransi dan Harmoni” ini diselenggarakan di Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah, dengan dihadiri oleh Prof. M. Quraish Shihab; Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. H. M. Ali Ramdhani; Dirjen Pendis Kemenag RI, Prof. H. Abu Rokhmad; anggota Muslim Council of Elders, Rektor PTKIN se-Indonesia dan Civitas Akademika UIN Jakarta.

‘’Alhamdulillah kehadiran Grand Syekh Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ahmed Al Tayeb, sangat menginspirasi kita semua. Pesan perdamaian yang disampaikannya sangat mendalam terutama demi kemajuan peradaban dunia. Saya rasa hal ini yang menginspirasi saya bahwa UIN Mataram harus juga mampu menjadi speaker perdamaian dan peradaban di dunia internasional,’’ ujar Prof Masnun, Minggu (14/7/2024).

Bacaan Lainnya

Ketua PWNU NTB ini, mengaku bahwa peran perguruan tinggi dalam peran aktif untuk membangun harmoni global dari Provinsi NTB, sesuai pesanan Grand Syekh Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ahmed Al Tayeb, dirasa sangat menginspirasi. Sebab, suntikan ilmu dan semangat perdamaian demi kemajuan peradaban dunia, khususnya menjadikan UIN Mataram pada level Internasional sebagai speaker perdamaian dan peradaban dunia, akan terus menjadi spirit yang akan terus dilakukan.

Baca juga :  Perayaan Siwaratri di Sekolah, Dari Dharma Tula Hingga Tirta Yatra

‘’Yang pasti, public lecture yang dihadiri langsung oleh yang mulia Grand Syekh Universitas Al-Azhar Kairo, Prof Dr. Ahmad Muhammad Ahmed Al-Tayeb, membuat UIN Mataram sangat ingin memposisikan diri sebagai speaker perdamaian dan peradaban di kancah Internasional,’’ tegas Prof. Masnun.

Dalam keterangan yang disampaikan Grand Syekh Al Azhar Kairo, Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ahmed Al Tayeb, dapat disimpulkan bahwa keberagaman adalah fitrah. Termasuk dalam hal beragama, bersuku, berbangsa dan lain sebagainya. ‘’Manusia itu diciptakan oleh Allah SWT sangat penuh dengan keragaman, yang dimana hal demikian adalah fitrah penciptaan manusia. Bahkan secara jelas, keragaman, perbedaan adalah tujuannya untuk saling kenal mengenal,’’ jelas Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ahmed Al Tayeb.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan bahwa pesan yang terkandung dalam orasi yang disampaikan Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ahmed Al Tayeb sangat mencerahkan demi pentingnya persatuan dan kesatuan. ‘’Pada hari ini kita mendapat pencerahan dari Grand Syekh Universitas Al-Azhar Kairo Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ahmed Al-Tayeb tentang bagaimana membangun kerukunan umat beragama. Beliau amat sangat mengkhawatirkan perpecahan di tengah umat beragama,’’ ujar Sekjen M. Ali Ramdhani.

Terpisah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik rencana kedatangan Grand Syekh Al-Azhar ke Indonesia. Itu menyusul, hubungan baik antara Mesir dan Indonesia telah terjalin sejak kemerdekaan Republik Indonesia. Mesir merupakan salah satu negara yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Selain itu, hubungan di bidang pendidikan juga terjalin begitu erat.

Baca juga :  Polres Klungkung Ajak Mahasiswa Jaga Keamanan di Tahun Politik

‘’Ribuan mahasiswa Indonesia belajar di Mesir. Banyak ulama besar di Indonesia menempuh studinya di Negeri Para Nabi itu. Bahkan, Presiden ke-4 Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gusdur) juga tercatat pernah belajar di Negeri Kinanah tersebut,’’ kata Menag di Jakarta, dalam pesan Whatsapp-nya, Minggu (14/7/2024).

Dalam rangka menyukseskan acara ini, Menteri Agama mengundang semua Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) Indonesia, dosen, mahasiswa, serta para tokoh lintas agama untuk menghadiri kuliah umum di UIN Jakarta tersebut. Lebih lanjut dikatakan Menteri Agama bahwa  kunjungan Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayeb selama empat hari di Indonesia membawa pesan penting bagi warga bangsa, yaitu toleransi dan moderasi.

‘’Ini membawa pesan baik bagi seluruh warga bangsa, khususnya bangsa Indonesia. Bahwa jalan tengah ini dapat menjadi pilihan bagi kita untuk membangun hubungan antarumat manusia,’’ ujar Yaqut. rul

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.