Harga Mencuat, Budidaya Kelapa Daksina Tak Banyak Dilirik

KADIS Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, BANGLI – Masyarakat Bali, khususnya yang beragama Hindu, niscaya melaksanakan upacara yadnya. Namun, tanaman untuk kebutuhan upakara belum banyak dilirik oleh petani di Bali. Salah satunya kelapa untuk pembuatan banten pejati (daksina) belakangan ini harganya menanjak sampai Rp20.000 di pasaran.

Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma, Rabu (9/4/2025) menuturkan, sejauh ini dia belum memasukkan program budidaya kelapa untuk bahan upakara tersebut.

Bacaan Lainnya

Alasannya, budidaya kelapa bukan masuk komoditas unggulan di wilayah Bangli. “Sejauh ini kami memang belum secara khusus membudidayakan kelapa bahan upakara ini, padahal kebutuhan bahan upakara sangat tinggi,” ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan, beberapa waktu lalu instansinya rutin mendapat pasokan bibit kelapa jenis upakara ini dari Pemprov Bali melalui program Bumi Banten. Bantuan bibit tersebut langsung disalurkan ke subak-subak.

Sayang, mulai tahun 2020 pasokan bibit kelapa dari Pemprov Bali macet. “Kami memang tidak menganggarkan untuk pengadaan bibit kelapa ini. Sebelumnya kami dapat bantuan dari Pemprov Bali,” ucapnya.

Disinggung harga kelapa daksina di Bali, dia mengakui saat ini Rp15.000 per butir relatif mahal. Dia menduga kenaikan harga dipengaruhi tingginya permintaan karena ada dewasa ayu untuk melaksanakan manusa yadnya maupun dewa yadnya. Juga karena menjelang Hari Raya Galungan “Harganya ini memang yang paling tinggi, sebelumnya hanya dijual Rp5.000 hingga Rp 7.000,” ujarnya.

Baca juga :  Kapolres Jembrana Kini Dijabat AKBP I Dewa Gde Juliana

Lanjut disampaikan Sarma, untuk Kabupaten Bangli, khususnya di Kecamatan Tembuku, sudah banyak petani melakukan budidaya kelapa jenis ini. Hanya, banyak petani yang menjual bungkak (kelapa sangat muda) dan juga kelapa mudanya, jadi tidak sampai tua. “Mungkin ini yang menyebabkan kelapa daksina ini mahal,” pungkasnya. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.