MANGUPURA – Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, menerima Komisi Pemilihan Umum (KPU) Badung untuk koordinasi rancangan biaya Pilkada Serentak 2024, di Puspem Badung, Kamis (24/3/2022). Dari koordinasi itu terkuak anggaran Pilkada Badung mencapai Rp47,6 miliar.
Dalam audiensi tersebut, Giri Prasta menyampaikan terima kasih kepada jajaran KPU Badung yang berproses mengikuti jadwal KPU RI terkait dengan Pemilu Serentak (Pemilu Presiden, DPD, DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota) pada Februari 2024, serta Pilkada pada November 2024.
Mengenai rancangan anggaran Pilkada Badung 2024, dia berharap KPU Badung dapat mengajukan rancangan tersebut, sehingga secara administrasi masuk di Pemkab Badung. Agenda besarnya yakni memastikan anggaran tersedia dan tidak sampai kekurangan dana saat Pilkada berjalan.
Mengenai validasi data, Bupati minta KPU yang khusus menangani bidang data agar berkoordinasi dengan Disdukcapil guna memastikan jumlah penduduk wilayah per banjar, kelurahan/desa termasuk jumlah pemilih.
Ketua KPU Badung, Wayan Semara Cipta, menyampaikan, audiensi dengan Bupati Badung dalam rangka untuk menyongsong Pilkada Serentak tahun 2024. KPU RI telah menetapkan jadwal Pemilu Serentak akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Untuk Pilkada Serentak, sebutnya, masih berupa draft rancangan dengan dijadwalkan pada 27 November 2024.
Audiensi ini, jelasnya, untuk koordinasi mengenai kesiapan anggaran Pilkada Badung agar dapat disiapkan di anggaran induk 2023. Dengan demikian KPU Badung benar-benar siap anggaran dengan tetap memperhatikan kondisi pandemi.
“Yang kami anggarkan itu mencakup anggaran yang berkaitan dengan fasilitasi alat pelindung diri (APD). Kepatuhan terhadap protokol kesehatan masih memperhatikan seperti pelaksanaan Pilkada Badung 2020 kemarin, pada situasi pandemi,” jelas Kayun, sapaan akrabnya, sembari menyebut total anggaran yang diajukan mencapai Rp47,6 miliar.
Mengenai data pemilih, menurutnya, salah satu tantangan terbesar bagi KPU Badung adalah validasi data pemilih. Instansinya saat ini sedang melakukan proses daftar pemilih berkelanjutan, salah satu strateginya adalah KPU membuat google site, jadi link (tautan) dibagi kepada pemilih-pemilih pemula yang ada di sekolah-sekolah.
Selain itu, mensinergikan antara validasi data kependudukan di Disdukcapil dengan KPU, dan berkoordinasi melakukan pengecekan langsung ke lapangan. Dia berharap antara data pemilih dan data kependudukan saling sinkron dan makin valid. nas