Oleh Made Nariana
BELAKANGAN ini dunia politik kita menapaki periode baru. Sejumlah tokoh mendaftarkan diri sebagai calon bupati/wakil bupati dan calon Gubernur dan wakil calon Gubernur. Mereka akan berjuang mendapatkan suara rakyat Bali dalam pilkada 27 November 2024.
Jangan lupa di dalamnya ada suara para pejuang olahraga Bali yang punya hak suara dan selama ini mengharumkan nama Bali. Pendidikan jasmani dan rohani di dalamnya ada olahragawan dan olahragawati – merupakan unsur penting dalam pemilihan umum (pemilu). Kegiatan olahraga bagi rakyat Bali, merupakan investasi manusia Bali.
Manusia unggul penting bagi Bali, sebab membangun Bali harus memperhatikan tiga hal pokok. Yakni membina dan membangun alam, budaya (agama) dan manusianya. Tiga faktor inilah perlu mendapatkan perhatian utama, sehingga akan dapat membangun Bali dengan konprehensif.
Saya ingin memperhatikan manusia Bali ke depan yang perlu memiliki semangat juang lebih tinggi. Gigih, wirang, jengah dan tidak mau menyerah. Manusia Bali perlu dibangun lahir bathin. Jasmaniah dan rohaniah, sebab Bali kaya dengan budaya, adat, tradisi yang dikenal adiluhung, dikenal dunia internasional. Pembangunan manusia Bali tidak lepas dari dunia olahraga. Selama ini, banyak pemimpin kita mengenyampingkan dunia olahraga.
Oke, saya setuju ada prioritas pembangunan. Kali ini, saya berharap prioritas olahraga ikut diutamakan, sebab olahraga juga merupakan investasi manusia Bali. Salah… kalau ada kesan yang mengatakan, olahraga dapat dikesampingkan dulu – yang penting rakyat makmur, sejahtera, harga pangan murah dan seterusnya.
Baik…. kalau hal itu semua tercapai. Namun bagaimana jika manusia Bali sakit-sakitan. Tidak siap fisiknya menghadapi covid kayak pengalaman kita sebelumnya? Membangun fisik (jasmani) manusia Bali tidak ada lain — dengan salah satunya berolahraga.
Petugas medis banyak mengatakan, manusia harus berolahraga setiap hari minimal 5 kali dalam seminggu. Kaum lansia diminta olahraga 30 menit setiap hari, minimal 150 jam dalam seminggu.
Melihat kenyataan ini, siapa pun kelak menjadi pemimpin Bali hendaknya memperhatikan sektor olahraga. Perlu membangun sarana dan prasarana olaharaga lebih banyak dan lebih baik. Sebagai tujuan wisata internasional, saatnya Bali memiliki sejumlah sarana olahraga bertaraf internasional.
Janji sih banyak selama ini, namun belum ada buktinya. Sekali lagi, olahraga merupakan investasi manusia Bali guna melengkapi tujuan pembangunan di bidang alam dan budaya Bali.
Mari kita dukung, pemimpin yang memiliki komitmen membangun olahraga Bali ke depan sehingga manusia Bali semakin tangguh dalam fisik dan mental. Jengah, wirang, semangat membangun Bali guna mempertahankan budaya, tradisi dan agamanya. Semoga..! (*)