Calon Petahana Wajib Cuti Kampanye, Paslon Pilgub Bali Saling Goda di Tes Kesehatan

PASLON Koster-Giri Prasta dan Muliawan Arya (De Gajah)-Agus Suradnyana dalam jumpa pers usai menjalani tes kesehatan di RS Bali Mandara Denpasar, Minggu (1/9/2024). Foto: ist
PASLON Koster-Giri Prasta dan Muliawan Arya (De Gajah)-Agus Suradnyana dalam jumpa pers usai menjalani tes kesehatan di RS Bali Mandara Denpasar, Minggu (1/9/2024). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Wayan Koster-Giri Prasta dan Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana sebagai paslon untuk Pilgub Bali 2024 berusaha menjaga sejuk suasana kontestasi yang tensinya mulai naik. Bersua saat sama-sama menjalani tes kesehatan di RS Bali Mandara Denpasar, Minggu (1/9/2024), kedua paslon itu justru saling melempar canda. “Interaksi tadi di dalam, kami baik baik saja, tidak masalah, malah saling tegur sapa dan bercanda,” tutur De Gajah, sapaan karib Muliawan Arya, dalam jumpa pers usai menjalani pemeriksaan kesehatan didampingi Suradnyana.

Menurut De Gajah, Pilgub Bali hakikatnya adalah demokrasi dan kompetisi, jadi tidak ada isitlah lawan. “Ini kompetisi sehat untuk melayani masyarakat,” sambungnya.

Bacaan Lainnya

Suradnyana menambahkan, semua ingin sehat dan baik. Mereka sudah melewati prosedur, dan dia bersyukur dapat tambahan untuk cek fisik. Jika ada kekurangan, akan yang dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter agar sehat kembali. “Terima kasih RS Bali Mandara sudah lakukan dengan terstruktur dan baik,” kata mantan kader PDIP itu.

Digoda apakah dia grogi menjalani pemeriksaan, De Gajah tertawa. “Lihat saja nervous (grogi), kayak wartawan,” jawabnya terkekeh. “Made paling takut ketika duburnya diperiksa,” ledek Suradnyana  disambut gelak tawa jurnalis.

Baca juga :  Motornya Mogok, Ateng Colong Motor Warga

“Ini pemeriksaan kesehatan komplit pertama. Dulu pernah, tapi ini pertama kali (yang lengkap). Kita harus optimis (hasilnya bagus) karena rutin olahraga,” imbuh Ketua DPD Partai Gerindra Bali itu menandaskan.

Sebelumnya di tempat yang sama, Koster mengucapkan terima kasih kepada media yang hadir saat proses tes kesehatan sebagai peserta Pilkada Serentak sesuai jadwal ditentukan KPU Bali. Memulai tes kesehatan mulai pukul 07.00 sampai 13.00 Wita, dia mengikuti lengkap semua item yang ditentukan sesuai persyaratan oleh tim medis. Semua dilalui lancar tanpa ada hambatan.

“Sepanjang berkarir di politik, tes kesehatan jadi DPR dan Gubernur pertama, ini kali pertama paling lengkap dan semua tersedia fasilitas kesehatan di RS Bali Mandara. Ini pertama diperiksa begitu lengkap, jujur saya sangat senang melakoni, karena jadi tahu tentang kondisi kita secara keseluruhan,” sebutnya dengan wajah semringah didampingi Giri Prasta.

“Apalagi menjadi calon kepala daerah. Banyak beban yang harus selesaikan baik secara jasmani dan rohani,” imbuh Ketua DPD PDIP Bali tersebut.

“Bersama Giri Prasta sebagai pasangan calon, Koster mengucapkan terima kasih kepada KPU Bali yang menjadwalkan tes kesehatan dengan baik. Dia juga berterima kasih kepada tim kesehatan yang menyiapkan tenaga medis. “Hasilnya tentu berharap sesuai yang diharapkanm, sehat lahir batin, jasmani dan rohani, agar dapat astungkara terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Bali,” ungkapnya memungkasi.

Baca juga :  Jaya Negara Janji Akomodir Program Rival, Puji Amerta Hadirkan Demokrasi Toleran

Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, menambahkan, pemeriksaan kesehatan masih berproses. Setelah rapat pemusyawaratan dokter, baru hasilnya bisa diketahui. “Sementara ini tidak bisa, karena itu data individu yang tidak boleh disampaikan ke publik. Prosesnya  tiga sampai empat hari,” paparnya usai mengawal tahapan tes kesehatan.

Lebih jauh diutarakan, KPU masih meneliti administratif pendaftaran calon, termasuk mengecek berkas yang kurang. Tanggal 5 dan 6 September akan disampaikan hasilnya lewat Sipol kepada para paslon. “Kekurangannya tidak bisa dipublikasikan karena masih berproses. Kalau dalam proses lolos atau tidak lolos, baru KPU boleh sampaikan,” bebernya.

Bagi para calon petahana, Lidartawan menegaskan mereka harus cuti selama tahapan kampanye. Tiga hari setelah 23 September mereka boleh kampanye, dan cuti di luar tanggungan negara. “Sampai selesai hari kampanye atau masa tenang, boleh kembali jadi kepala daerah. Siapa penggantinya, itu diatur oleh pemda,” tegasnya. hen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.