Warga ”Mecaru” di Lokasi Penemuan Mayat di Gunung Agung

DESA Adat Besakih melaksanakan upacara pecaruan di lokasi penemuan mayat pendaki di Gunung Agung, Sabtu (16/3/2024). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Desa Adat Besakih melaksanakan upacara ”pecaruan” di lokasi penemuan mayat pendaki di Gunung Agung, Sabtu (16/3/2024). Upacara dipuput Jro Mangku Putu. Selain di Gunung Agung, upacara pecaruan juga dilaksanakan di Pura Pengubengan Besakih.

Rombongan warga naik membawa sarana upacara pecaruan ke puncak Gunung Agung sebanyak 15 orang, dibantu pemandu lokal Besakih. Mereka naik melalui jalur pendakian Pos Pura Pengubengan Besakih. Upacara dilaksanakan sekitar pukul 12.00 Wita.

Bacaan Lainnya

Bendesa Adat Besakih, Jero Mangku Widiarta, Minggu (17/3/2024) mengungkapkan, banten upakara yang digunakan di lokasi penemuan mayat di lereng Gunung Agung menggunakan bakti asoroh. “Setelah upacara selesai dilakukan, tanah di lokasi penemuan jenazah diambil sedikit, kemudian akan dihanyutkan ke segara (laut),” urainya.

Widiartha mengatakan, untuk upacara di Pura Pengubengan Besakih sarana upakaranya menggunakan pecaruan manca sata dan prayascita untuk membersihkan lokasi di area Pura Agung Besakih sebelum dilaksanakan Ida Bhatara Turun Kabeh 2024.

Dia berharap tidak ada lagi kejadian serupa. Pun minta masyarakat atau wisatawan yang ingin mendaki ke Gunung Agung, agar menggunakan jasa pemandu. Selain demi keamanan sendiri, juga bila terjadi sesuatu bisa cepat mendapat penanganan. nad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.