Keluh Kesah Penambang Batu Padas, Jadi “Sapi Perahan”, Habiskan Ratusan Juta untuk Aparat

PENAMBANG batu padas di wilayah Sumampan, Desa Kemenuh, Sukawati. Foto: adi

POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Salah seorang pemilik penambangan batu padas di Banjar Gelogor, Desa Lodtunduh, Lenju Kerta Wangi (LKW), mengeluh karena dijadikan “sapi perahan” oleh aparat.

Ditemui di kediamannya, Minggu (17/3/2024), Lenju mendaku berkali-kali dijadikan “sapi perahan” meski setiap bulan sudah atensi. “Kenapa saya saja yang dijadikan lahan, padahal banyak penambang batu padas di wilayah Gianyar,” keluhnya.

Bacaan Lainnya

Dia mengisahkan, di wilayah Gianyar banyak tersebar tambang batu padas di beberapa tempat. Seperti di Bon Biyu, Sumampan, Lodtunduh dan beberapa tempat lain. Hanya, dia merasa selalu dijadikan korban, sedangkan pemilik usaha tambang batu padas lainnya hampir tak tersentuh. “Kenapa saya saja yang dijadikan korban, yang lain tak tersentuh,” gerutunya.

Lenju menyatakan ingin keadilan. Jika memang tidak diizinkan, dia ingin agar semua diterbitkan, dan tidak ada tebang pilih. “Saya ingin keadilan. Kalau mau ditertibkan, tertibkanlah semua,” sengitnya.

Selama ini, Lenju mengklaim menghabiskan uang ratusan juta untuk atensi menyelesaikan kasusnya. Selain uang, dia juga diminta ribuan batu paras oleh oknum aparat. Karena kondisi ini, dia berujar untuk sementara tidak akan melakukan penambangan batu padas lagi.

Kalau memang ada izin, baru dia akan melakukan penambangan, menghabiskan sisa lahannya. “Untuk saat ini saya tidak melakukan penambangan, sambil menghabiskan stok batu padas yang ada. Daripada dijadikan sapi perahan, lebih baik tekuni bisnis lain,” pungkasnya. adi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.