Upacara Nangluk Merana Dipusatkan di Catus Pata Bangli

PEMKAB Bangli melaksanakan upacara Nangluk Merana, Senin (30/12/2024). Foto: ist
PEMKAB Bangli melaksanakan upacara Nangluk Merana, Senin (30/12/2024). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, BANGLI – Pemkab Bangli melaksanakan upacara Nangluk Merana, Senin (30/12/2024). Upacara bertepatan dengan tilem sasih kapitu tersebut dipusatkan di Catus Pata Kota Bangli, di-puput Ida Pedanda Putra Karang dari Griya Soka Duur Kangin Brahmana Bukit, Bangli. Hadir Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar; Pj. Sekda I Made Ari Pulasari, pimpinan OPD serta sejumlah undangan.

Pada kesempatan tersebut, Wabup Diar menyebut upacara yang rutin digelar setiap tahun ini memiliki makna menetralisir bhuta kala dalam wujud hama, agar kembali ke tempatnya. Dengan demikian tidak lagi merusak tanaman petani. “Kita harap dengan pelaksanaan upacara nangluk merana ini, para  petani nanti diberi hasil berlimpah, sehingga mampu meningkat taraf hidupnya,” papar Diar.

Bacaan Lainnya

Berkaitan dengan perayaan tahun baru, Diar mengaku berkoordinasi dengan Polres, TNI dan Kejaksaan. Dia juga mengimbau masyarakat jangan euforia berlebihan dalam merayakan pergantian tahun, sehingga perayaan berjalan aman dan lancar. “Mari kita sambut tahun baru dengan memaknai pergantian tahun ini sebagai hidup baru, harapan baru di tahun 2025,” ajaknya.

Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Bangli, Eddy Hartawan, menambahkan, musim pancaroba atau musim peralihan dari kemarau ke hujan umumnya identik dengan penyakit dan hal-hal negatif lain. Banyak orang mudah sakit dan emosi dengan keadaan cuaca yang berubah-ubah, karena pengaruh energi negatif antara makrokosmos (alam semesta) dan mikrokosmos (manusia) yang saling memengaruhi. Karena itu, melalui upacara nangluk merana ini, dia berharap Ida Sanghyang Widhi Wasa memberi keselamatan kepada semua makhluk hidup, dan dijauhkan dari energi negatif.

Baca juga :  Gandeng BI dan BPS, Pemkab Klungkung Respons Kenaikan Harga Pangan

“Melalui bakti ini tentu kita mendoakan agar alam semesta beserta isinya selalu diberikan perlindungan oleh Ida Sanghyang Widhi Wasa,“ terangnya.

Jenis banten atau upakara  yang digunakan dalam upacara ini adalah bebangkit irengtebasan penaung bayutebasan dirgayusa bumi dan prayasita bumi, tebasan pengresiganaan dan tebasan guru piduka. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.