Tiga Pelinggih di Pura Pesambiangan Dalem Ped Jimbaran Amblas

LONGSOR di Pura Pesambiangan Dalem Ped lingkungan Tegeh Sari Jimbaran, Kuta Selatan, Jumat (15/1/2021) yang mengakibatkan tiga pelinggih amblas. Foto: ist
LONGSOR di Pura Pesambiangan Dalem Ped lingkungan Tegeh Sari Jimbaran, Kuta Selatan, Jumat (15/1/2021) yang mengakibatkan tiga pelinggih amblas. Foto: ist

MANGUPURA – Tiga pelinggih di Pura Pesambiangan Dalem Ped lingkungan Tegeh Sari Jimbaran, ambles, Jumat (15/1/2021). Sebelumnya kawasan itu sempat diguyur hujan.

Camat Kuta Selatan, Ketut Gede Arta, dikonfimasi via telepon menerangkan, kejadian itu diketahui sekitar pukul 15.00 Wita. Kejadian itu diperkirakan karena faktor peningkatan curah hujan yang cukup tinggi, sehingga memicu terjadinya longsor.  

Bacaan Lainnya

‘’Kejadian itu sudah dilaporkan kepada BPBD Kabupaten Badung untuk melakukan peninjauan dan kajian. Kami juga sekaligus mengajukan anggaran perbaikan yang diharapkan pengempon, karena kejadian ini menimbulkan kerugian dan termasuk bencana alam,’’ ujar Arta.

Pengempon pura tersebut kebanyakan merupakan warga dari Desa Adat Ungasan, namun letak pura berada di wilayah Desa Adat Jimbaran. Saat kejadian, pura dalam keadaan sepi, sehingga kejadian itu tidak sampai menelan korban jiwa.

Hal senada diungkapkan Lurah Jimbaran, Ketut Rimbawan. Kejadian tersebut diperkirakan karena faktor kelabilan tanah akibat diguyur hujan beberapa hari terakhir.

Pengempon pura, Wayan Suadnyana atau Jro Dimas dalam kesempatan terpisah menerangkan, pelinggih yang amblas tersebut berupa bale papelik, padmasana, dan penyawangan Ida Bhatara Gunung Agung. Letak bangunan palinggih tersebut berada di sebelah timur agak ke tenggara.

Baca juga :  1.284 Reklame Tak Berizin, PAD Jembrana Bocor

‘’Tadi (Jumat sore) kami sudah melaksanakan upacara nuntun, untuk ngelinggin genah Ida ke Sanggar Agung. Kami juga sudah laporkan ini kepada Pemkab Badung, DPRD Badung dapil Kutsel, Wabup Badung dan desa adat,’’ ujar Suadnyana. 

Selaku pengempon pura bersama prajuru, pihaknya berharap agar Pemkab Badung bisa membantu untuk membangun kembali palinggih yang amblas tersebut. Diperkirakan biaya yang diperlukan untuk pembangunan pelinggih dan upakara maupun upacara di pura tersebut sekitar Rp200 juta.

Karena letak posisi pura tersebut cukup tinggi dan sedikit curam, ia berharap pemerintah daerah juga bisa membantu memperkokoh bangunan pura tersebut. Dengan demikian kejadian serupa tidak terulang kembali ke depannya. Penguatan tersebut utamanya pada sisi tanggul dan pondasi pura. Adapun luas pura tersebut kurang lebih 5 are. gay

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.