POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Dari 4 wakilnya yang tampil di final, Indonesia harus puas meraih satu gelar juara melalui ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti pada Turnamen BWF Super 300 Thailand Masters 2025. Sementara di tuggal putri, Komang Ayu Cahya Dewi kalah rubber game dari wakil tuan rumah Thailand, Pornpawee Chocchuwong, dengan skor 21-18, 16-21, 13-21.
Bertanding di Nimibutr Stadium, Bangkok, Minggu (2/2/2025), setelah mengalahkan pasangan tuan rumah Thailand, Laksika Kanlaha/Phataimas Muenwong dengan rubber game 15-21, 21-13, 21-8. “Alhamdulillah bersyukur banget, senang banget bisa kembali juara super 300 dengan pasangan yang berbeda,” kata Lanny usai meraih medali.
Ia mengatakan, pada gim pertama dia dan rekannya terlalu mengikuti irama permainan lawan, sehingga harus menelan kekalahan. Namun, saat gim kedua dan ketiga, pebulu tangkis itu memaksa untuk mempercepat permainan dan saling menyemangati satu sama lain. “Dari sana permainan kami membaik dan akhirnya bisa mengontrol permainan. Jadi gelar ini saya persembahkan untuk almarhum papa saya,” ujar dia.
Sementara, Siti Fadia Silva Ramadhanti mengaku, kekalahan saat final ganda campuran pada partai sebelumnya, telah terbalaskan dengan kemenangan tersebut. “Hari ini full main enam gim tetapi terbayarkan, terbalaskan karena bisa jadi juara di ganda putri, jadi saya sangat senang,” kata dia.
Lebih lanjut dia menyatakan, setelah ini di turnamen perorangan, Fadia akan berpisah dengan Lanny dan kembali berpasangan dengan Apriyani Rahayu. “Tetapi kami di ganda putri akan tetap memberikan yang terbaik siapa pun pasangannya, kami selalu bertekad menyumbang prestasi untuk ganda putri Indonesia,” ujar dia.
Di final nomor ganda campuran, Fadia yang berpasangan dengan Dejan Ferdinandsyah, dipaksa harus mengakui pasangan campuran tuan rumah Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran, dengan skor 21-19, 17-21 dan 13-21.
Dejan mengatakan, hasil menjadi runner-up terbilang cukup bagus, walaupun belum bisa meraih gelar untuk Indonesia. Menurutnya, hasil itu sangat penting untuk modal mengikuti turnamen-turnamen selanjutnya.
“Dari permainan masih ada yang harus ditingkatkan, dari komunikasi dan sedikit pola permainan, kecil memang tetapi penting di lapangan, namun di luar itu, kami sudah lebih improve dari dua turnamen sebelumnya,” kata Dejan, seperti dilansir posmerdeka.com dari antaranews.
Sementara di nomor ganda putra, pasangan Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin, menyerang dua gim langsung dari pasangan Korea Selatan (Korsel), Jin Yong/Seo Seung-jae, dengan skor 18-21, 17-21 dalam laga final.
Shohibul Fikri mengatakan, meski kalah dan tidak menyabet gelar juara, hasil tersebut cukup bagus untuk modal bertanding dalam turnamen berikutnya. “Alhamdulillah mengucap syukur bisa menyelesaikan turnamen dengan hasil yang lumayan baik,” kata dia usai pertandingan. yes