Tempat Wisata Tetap Buka dengan Prokes Ketat Selama PPKM

KADIS Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani. Foto: ist
KADIS Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani. Foto: ist

DENPASAR – Selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tanggal 11 – 25 Januari 2021 tidak ada penutupan tempat wisata di Kota Denpasar. Hanya saja jumlah pengunjung dibatasi agar jangan sampai terjadi kerumunan. Para wisatawan juga diharuskan mengikuti protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan Covid-19.

“Tempat wisata tetap buka, hanya saja tetap dipantau penerapan protokol kesehatan. Untuk restoran, tempat makan ditekankan untuk membatasi 25 persen dari daya tampung,” kata Kadis Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani, Minggu (10/1/2021).

Bacaan Lainnya

Dia kembali mengingatkan hotel dan akomodasi wisata di Denpasar tetap disiplin menerapkan clean, healthy, safety, environment (CHSE). Dia juga menekankan bahwa selama PPKM, operasional tempat usaha mengikuti ketentuan yakni hanya sampai pukul 21.00 Wita. Dia pun mengharapkan pengusaha melaksanakan kebijakan ini dengan sebaik-baiknya. Selama PPKM akan dilakukan pengawasan oleh Satpol PP bersama TNI/Polri.

Menurut Dezire Mulyani, kebijakan PPKM tentu saja berdampak terhadap kunjungan dan kegiatan pariwisata. Mengingat, dengan kebijakan ini mobilitas masyarakat akan kembali dibatasi sehingga kunjungan wisatawan pun akan sedikit. “Namun saya pikir ini seperti orang mau loncat. Kita mundur sedikit, setelah itu baru meloncat. Mudah-mudahan dengan ini segera setelah dua minggu terjadi penurunan kasus penularan Corona sehingga nanti pariwisata bisa kembali normal,” harapnya.

Baca juga :  Normalisasi Tukad Unda Awal Proyek Pusat Kebudayaan Bali

Di sisi lain, Kadis Pariwisata mengatakan, saat liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) lalu ada peningkatan hunian hotel di Kota Denpasar dibandingkan bulan-bulan sebelumnya selama pandemi. Namun peningkatannya tidak terlalu banyak, hanya sekitar 5-10 persen.

Dia tidak memungkiri peningkatan wisatawan tidak terlalu banyak saat itu akibat adanya kebijakan di akhir tahun yang mewajibkan tes usap bagi penumpang via jalur udara. “Tetapi tetap ada peningkatan. Astungkara yang lewat darat juga lumayan. Kita lihat pergerakan di jalanan saat itu yang lebih ramai,” pungkas Dezire Mulyani. rap

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.