Tawaran Buah, Tepikan Kesan Politik Tak Ramah

MOMEN ketika IGN Jaya Negara mengambil buah dari piring yang disodorkan Ngurah Ambara, saat acara di Monumen Bajra Sandi, Renon, Kamis (10/9/2020). Foto: gus hendra
MOMEN ketika IGN Jaya Negara mengambil buah dari piring yang disodorkan Ngurah Ambara, saat acara di Monumen Bajra Sandi, Renon, Kamis (10/9/2020). Foto: gus hendra

DENPASAR – Berstatus sama-sama bersaing demi hasrat memenangkan Pilkada Denpasar 2020, tidak lalu melenyapkan kesantunan dan keakraban sebagai sesama warga Kota Denpasar. Politik ya politik, kemanusiaan tetap kemanusiaan, begitu diucapkan Soekarno sebagai penegas pentingnya menjaga nilai kemanusiaan. Tetap menjaga jalinan kekerabatan ketika ada momentum yang tepat itu ditunjukkan IGN Jaya Negara dan Ngurah Ambara Putra, Kamis (10/9/2020) pagi.

Kedua kandidat Walikota Denpasar tersebut kebetulan duduk berdampingan pada saat pembukaan acara pembagian ribuan masker untuk protokol kesehatan, di Monumen Bajra Sandi, Renon, Denpasar. Dalam acara ini, paslon Jaya-Wibawa dan Amerta ini, dengan mengenakan pakaian adat madya, diundang Polda Bali yang menjadi inisiator kegiatan. Sebagai ruan rumah, Wakapolda Bali, Brigjen I Wayan Sunarta; dengan dihadiri Sekda Bali, Dewa Made Indra; Ketua Bawaslu Bali, Ketut Ariyani; anggota KPU Bali, Putu Widyastini, dan undangan lainnya di bawah tenda.  

Bacaan Lainnya

Posisi duduk Jaya Negara dan Ambara bersebelahan meski terpisah jarak sekira semester, karena protokol kesehatan mewajibkan menjaga jarak. Di sisi kiri Ambara duduk Bagus Kertanegara, sedangkan di sebelah kanan Jaya Negara duduk Kadek Agus Arya Wibawa, keduanya kandidat Wakil Walikota. Karena berdekatan, Ambara dan Jaya Negara yang sama-sama berpenampilan kalem itu terlihat sesekali berbincang. Namun, tidak jelas apa yang diobrolkan.

Baca juga :  Kodim Tabanan Lanjutkan Pembuatan Pompa Hidram di Empat Desa

Sampai kemudian Ambara yang hendak menyantap buah tersaji di meja, mungkin karena menjaga kesopanan, dia mengambil piring buah itu dan menawarkan ke Jaya Negara untuk dinikmati bersama. Jaya Negara merespons dengan spontan mencomot satu buah jeruk sambil mengucapkan sesuatu, entah apa yang dikatakan. Arya Wibawa yang melihat adegan itu hanya mengamati saja. Ketika jurnalis media ini menggoda keakraban itu dengan celetukan “Nah gitu dong”, Jaya Negara menoleh dan menunjukkan mimik tertawa. Begitu juga Ambara.

Kertanegara yang posisi duduknya disela Ambara lalu menjadi “korban” keusilan Jaya Negara. Melihat Kertanegara mengelap gelas sebelum menuangkan air minuman botol usai makan kue, Jaya Negara berkomentar lebih baik minum langsung dari botol. “Ingat ini lagi ada kegiatan politik, lebih bagus minum dari botol. Takutnya nanti gelasnya diisi apa,” celetuk politisi yang akrab disapa Turah itu sembari cekikikan. Sempat terdiam, Kertanegara sambil terkekeh memilih tetap menuangkan air ke gelas sebelum minum. “Nggih Turah,” jawab Sting, panggilan akrab Kertanegara, tergelak.

Ya, kontestasi politik acapkali menghadirkan imaji serius dan terlihat rentan bikin gundah, terutama bagi para pendukung kandidat. Namun, sikap sederhana seperti menawarkan buah cukuplah menjadi model mengusir kesan bahwa politik itu tak ramah. hen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.