MATARAM – Dampak virus corona terhadap dunia pariwisata kini menjadi perhatian serius pemerintahan pusat. Hal itu jika tidak disikapi bakal berpengaruh pada lesunya perekonomian di berbagai wilayah di Indonesia.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, jika pemerintah melalui Presiden Joko Widodo telah mengambil sejumlah langkah dengan segala kemampuan yang ada. Termasuk, melakukan koordinasi dengan kalangan internasional menyangkut dampak virus corona tersebut.
Khusus di Kemendagri, Tito menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan terkait jaringan dan perangkat kesehatan yang dimiliki di semua daerah di Indonesia. Dipastikan, seluruh rumah sakit daerah di Indonesia telah membuat kerangka SOP dalam menangani para pasien yang terjangkit suspect virus corona.
‘’Pokoknya, kita jangan buat berlebihan soal virus corona ini, over reaktif berdampak membuat masyarakat panik. Yang pasti, saya sudah pantau langsung, jika sejumlah kepala daerah telah melakukan upaya preventif. Terutama, bagaimana memperkuat daya tahan tubuh warganya dengan aktif melakukan kegiatan olahraga di wilayahnya masing-masing. Mengingat, masalah virus itu yang utama adalah soal daya tahan tubuh. Jadi, kalau daya tahan tubuh kita kuat, Insya Allah virus itu akan mati kok,” ujar Tito menjawab wartawan usai menghadiri puncak HUT ke-70 Satpol PP dan HUT ke-58 Satlinmas 2020 yang dipusatkan di eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, Provinsi NTB, Selasa (3/3/2020).
Menurut mantan Kapolri itu, sejatinya keberadaan negara Indonesia yang berada di iklim tropis sangat menguntungkan. Hal itu lantaran sinar matahari pagi yang banyak mengandung vitamin D, sangat dianjurkan untuk berjemur dan berolahraga. Apalagi, dari banyak penelitian menyebutkan jika suhu panas akan berdampak virus manapun akan sulit bisa berkembang.
‘’Disini, saya imbau masyarakat agar memperbanyak mengonsumsi makanan bergizi berupa buah-buah dan sayur-sayuran. Sehingga daya tahan tubuh kita akan bisa kuat. Jadi, vitamin alami adalah dari sayuran dan madu dan bukan zat-zat lainnya,’’ kata Tito.
Selain itu, Tito menganjurkan, virus corono yang penyebarannya melalui sentuhan langsung dengan penderitannya. Maka dari itu, ia meminta masyarakat agar mulai rajin mencuci tangan mengunakan sabun. ‘’Pokoknya, masyarakat tidak usah panik. Kita sering hadapi sejumlah hal besar. Di antaranya, flu burung, SARS, MERS, demam berdarah dan malaria. Banyak hal itu membuat daya tahan tubuh orang indonesia kuat. Wajarlah, kalau kita imbau jangan panik. Sebab, jika sikap kayak gitu terus ada, maka pekerjaan yang lainnya bakal tergangu,’’ tegas Tito menjelaskan.
Terkait usulan anggota DPR RI agar ada desk corono di masing-masing wilayah di Indonesia. Menurut Tito, dirinya tidak sependapat terkait hal itu. Sebab, jika segala sesuatu dibuat terlalu berlebihan maka dampaknya akan membuat efek domino yang kontra produktif.
‘’Saya enggak setuju dengan usulan desk corona itu. Pokoknya, sekarang ini, kita enggak usah buat masyarakat panik. Sebab, kalau panik akan buat efek domino yang kontra produktif. Yakni, masyarakakat takut keluar, enggak mau bekerja. Nanti, jika keterusan jelas ekonomi kita enggak jalan,’’ jelasnya.
Dalam kesempatan itu. Tito meminta, seluruh kepala daerah dan para pejabat, seyognya tidak membuat pernyataan yang semakin membuat kepanikan dan kebingungan pada masyarakatnya terkait virus corona itu. rul