Sesumbar Kalahkan Prabowo di NTB, TKD Prabowo-Gibran: Klaim Anies Tak Sesuai Data Ilmiah

SEKRETARIS TKD Prabowo-Gibran NTB, Nauvar Furqani Farinduan (kiri), bersama tim pemenangan Prabowo-Gibran saat memberi keterangan terkait klaim Anies akan dapat mengalahkan Prabowo di Pilpres 2024. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, MATARAM – Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Provinsi NTB menanggapi sesumbar capres nomor urut 1, Anies Baswedan, yang mengklaim mampu menggusur dominasi Prabowo Subianto di NTB pada Pilpres 2024.

Menurut Sekretaris TKD Prabowo-Gibran NTB, Nauvar Furqani Farinduan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu seharusnya berbicara berbasis data ilmiah atau data lembaga survei jika ingin sesumbar menang di NTB.

Bacaan Lainnya

“Pertama, tentu kami hargai (pernyataan Anies), namanya paslon capres menyampaikan diri lebih unggul ketimbang yang lain itu wajar. Tapi untuk bicara konteks NTB, kan harus berbasis data kekinian dan kesejarahan,” sebut Farin usai rapat TKD Prabowo-Gibran di Kota Mataram, Kamis (21/12/2023).

Saat ini, kata Farin, belum muncul data atau angka yang menunjukkan Anies-Muhaimin atau Amin lebih dominan ketimbang Prabowo-Gibran di NTB. “Kalau dikatakan bisa menggeser dominasi Prabowo, dari sisi data objektif saja belum pernah ada data yang muncul memberi gambaran bahwa Amin lebih unggul dari Prabowo-Gibran,” cetusnya bernada geli.

Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB itu memaparkan, Prabowo terbukti memenangkan dua kali episode pilpres di NTB. Kesejarahan itu membuat dia yakin NTB akan tetap menjadi lumbung suara Prabowo-Gibran di 2024.

Baca juga :  Antisipasi Arus Balik, Sejumlah Bendesa Dukung Perketat PKM

Bahwa dominasi Prabowo bisa terdegradasi karena ada tiga paslon, dia tidak memungkiri. “Tapi kalau dikatakan bahwa Prabowo akan terlampaui, rasanya agak sulit kalau berdasarkan dua indiktor itu (berbasis data dan kesejarahan),” jelas Farin.

Alasan lain yang membuat dia sangat Prabowo-Gibran bakal menang di NTB, adalah parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) di NTB mayoritas diisi partai besar. Secara akumulatif KIM menguasai 48,06 persen berdasarkan hasil Pemilu 2019 silam.

Angka itu terdiri dari Partai Gerindra 16,6 persen, Partai Golkar 12,53 persen, Partai Demokrat 7,78 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 7,5 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 2,75 persen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,9 persen, dan ditambah kekuatan Partai Gelora yang baru jadi peserta Pemilu 2024.

Sementara parpol Koalisi Perubahan yang mengusung Anies-Cak Imin punya bekal suara 24,15 persen, terdiri atas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 10,99 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 7,12 persen, dan Partai Nasdem 6,04 persen.

Sementara koalisi yang mengusung Ganjar-Mahfud di posisi paling buncit dengan 21,68 persen suara. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 8,15 persen, PDIP 7,32 persen, Hanura 3,82 persen, serta Perindo 2,39 persen.

“Selanjutnya captive market atau pemilih di NTB pada 2024 itu milenial dan gen Z dominan. Itu terwakili melalui figur paslon nomor urut 2, Gibran, sebagai cawapres,” klaimnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan percaya diri dapat menggeser dominasi Prabowo di NTB pada Pilpres 2024. Pernyataan itu diungkapkan dalam safari politiknya di Lombok, Selasa (19/12) hingga Rabu (20/12) lalu. Anies menilai masyarakat NTB selalu mendorong adanya perubahan pada setiap episode pilpres.

Baca juga :  Dari Studi Tiru Setwan Bali ke DPRD DIY, Perda Pancasila Bendung Ekstremisme Kanan-Kiri

Karena itu, dia yakin pemilih NTB memiliki semangat yang sama dan mendorong perubahan dengan mendukung pasangan calon (paslon) nonpetahana. “Sekarang semangat perubahan itu kami dorong ke depan, optimis di NTB. Ini semangat perubahan akan muncul,” ucapnya bernada sesumbar. rul

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.