DENPASAR – Sebagai upaya untuk memberikan ruang ekspresi bagi kaum muda yang memiliki hobi dharma gita, Widya Sabha Kota Denpasar menggelar lomba Utsawa Dharma Gita. Kegiatan yang dirangkaikan dengan pelaksanaan Denpasar Festival ke-13 berlangsung mulai 20-22 November 2020.
‘’Pelaksanaan lomba Utsawa Dharma Gita ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan ruang bagi generasi muda yang memiliki hobi dharma gita, terlebih di masa pandemi Covid-19 saat ini. Hal ini juga menjadi ajang pencarian bibit-bibit pelestari seni dharma gita,’’ ulas Ketua Widya Sabha Kota Denpasar, Made Suarta Wijaya.
Suarta Wijaya bilang, bahwa tujuan yang paling utama dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mendukung pelestarian budaya, khususnya sastra Bali berupa sekar alit (macepat), sekar madya (kidung) dan sekar agung (wirama). Adapun yang menjadi fokus pelaksanaan lomba Utsawa Dharma Gita kali ini yakni mecepat remaja, sloka remaja, kekawin dewasa, dan palawakya dewasa.
“Pelaksanaan kegiatan tersebut sejalan dengan visi dan misi pembangunan Kota Denpasar yang berwawasan budaya, juga bertujuan dalam suasana Covid-19 saat ini dengan mengumandangkan isi pustaka suci diharapkan dapat mengembalikan atau nyomya Covid-19 tersebut,” jelasnya.
Melalui kesempatan ini, Suarta Wijaya berpesan kepada seluruh masyarakat utamanya umat Hindu untuk senantiasa melestarikan seni, budaya serta kearifan lokal masyarakat Bali, termasuk dharma gita. “Kami berharap seluruh umat Hindu dimana pun berada dapat melaksanakan pelestarian seni sastra Bali yang adi luhung ini untuk mendukung tercapainya tujuan hidup manusia yakni Moksartam Jagadhita Ya Ca Itti Dharma,” harapnya.
Adapun hingga saat ini total sebanyak 60 atau 30 pasang peserta yang sudah terdaftar pada ketiga kategori. Yakni mecepat remaja, sloka remaja, kekawin dewasa dan palawakya dewasa. rls/tra