KARANGASEM – Objek wisata lokal, Lahangan Sweat, yang dikelola Desa Adat Gulinten, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, masih lesu darah. Sebelum Covid-19 merajalela, objek wisata ini sempat melejit dan viral di media sosial lantaran pemandangan alamnya lumayan memukau. Kini, pengunjung merosot drastis.
I Wayan Suandi, pengelola objek wisata Lahangan Sweat, menuturkan, kunjungan wisatawan akhir-akhir ini memang sedikit setelah Covid-19 mengamuk di mana-mana. Setiap hari hanya ada segelintir orang yang berkunjung, bahkan pada saat hari libur juga maksimal belasan orang.
“Sebelum Covid-19, kunjungan ke sini lumayan padat, karena di ini selain tersedia pemandangan bagus untuk swafoto. Juga tersedia areal untuk kemah, fasilitasnya kami lengkapi dengan sistem sewa,’’ tutur Suandi, Jumat (11/9).
Objek wisata ini, urainya, merupakan objek yang dikelola Desa Adat Gulinten, dan lahannya milik desa adat. Karena memiliki potensi wisata bagus, akhirnya areal perbukitan tersebut dijadikan lahan objek wisata. Para pengunjung hanya dikenakan donasi Rp5.000 untuk wisatawan lokal, sedangkan untuk wisatawan asing mencapai Rp20.000.
Karena pengunjung tidak tentu, hal itu berimbas juga kepada pemasukan yang ikut anjlok. ‘’Kami juga belum tahu pasti kapan kondisi pariwisata kembali normal. Yang jelas kami tetap upayakan perawatan bersama pihak pengelola meskipun dengan keadaan seadanya,’’ tandas Suandi. nad