Sebulan di China, Bule Rusia Dirawat di RSU Sanjiwani

SEORANG pasien asal Rusia mendapatkan penanganan khusus di RSUD Sanjiwani Gianyar. Foto: Istimewa
SEORANG pasien asal Rusia mendapatkan penanganan khusus di RSUD Sanjiwani Gianyar. Foto: Istimewa

GIANYAR – Penanganan seorang pasien berkewarganegaraan asing di RSU Sanjiwani Gianyar, Selasa (3/3/2020), menuai perhatian. Pasalnya, petugas yang menangani pasien ini lengkap menggunakan alat pelindung diri (PAD). Terlebih lagi, penanganannya dilakukan terpisah di ruangan khusus, sebagaimana penanganan pasien yang terpapar virus berbahaya dan menular.

Dari informasi yang diterima, pasien perempuan asal Rusia dengan inisial KD menderita panas tinggi dan batuk-batuk. Namun, pihak rumah sakit tidak ada menyatakan jika bule ini ada kaitannya dengan dugaan suspeck corona atau tidak.

Bacaan Lainnya

Hanya saja karena, didasari riwayat perjalanannya, antisipasi tetap dilakukan. Kedatangan KD yang ditemani teman prianya ke RSUD Sanjiwani, karena menderita  panas dan batuk sejak Minggu (1/3/2020).

Disebutkan pula jika KD datang ke Bali pada 24 Februari 2020. Sebelum ke Bali, ia memiliki riwayat perjalanan ke Philipina sebulan lalu. Selain itu, KD juga pernah tinggal di China selama sebulan.

Dirut RSUD Sanjiwani Gianyar, Ida Komang Upeksa, mengatakan, pasien tersebut saat ini sudah ditempatkan di ruangan khusus. Pihaknya pun telah mengambil sample darah yang bersangkutan, untuk diuji laboratorium. Penanganan pasien ini dilaksanakan secara  khusus. Namun, pihaknya belum memastikan pasien tersebut  positif atau negatif terdampak virus tertentu.

Baca juga :  Kapolres Gianyar Terima Penghargaan Presisi Award

“Masih kami cek, sampelnya sudah diambil dan akan diuji di lab. Tapi yang berhak mengumumkan kondisi pasien ini  adalah provinsi,” ungkapnya.

Terkait fasilitas RSUD Sanjiwani yang dijadikan sebagai salah-satu RSUD rujukan, jika ada pasien akibat virus corona, Upeksa mengatakan, saat ini masih melakukan persiapan. Dikatakanya, ada tiga ruangan yang disiapkan, dan saat ini ruangan tersebut masih dalam proses renovasi untuk melengkapi standar kamar untuk pasien virus menular.

‘’Renovasi yang dimaksudkannya, penambahan bed, upgrade AC dan exhaust fan supaya sesuai standar,’’ jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga tengah merancang alur evakuasi, renovasi toilet dan penyiapan tenaga medis. Ruangan khusus ini nantinya akan sangat tertutup atau tidak mengalami kebocoran, baik kebocoran udara sekalipun. Terkait tenaga medis, Upeksa menegaskan, hal tersebut tidak ada masalah.

Dokter yang dibutuhkan sudah ada, seperti dokter spesialis paru-paru, spesialis anak dan para ahli penyakit dalam. ‘’Kami masih  membutuhkan beberapa fasilitas dan sedang dipersiapkan,’’ pungkasnya. 011

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.