DENPASAR – Pandemi Covid-19 memengaruhi berbagai tatanan kehidupan. Adaptasi kehidupan baru harus terus dibiasakan bagi siapa saja. Namun, pandemi tidak lantas membuat semangat berkompetisi para siswa SMPN 10 Denpasar menurun, sebaliknya makin moncer.
Di tengah pandemi ini, siswa SMPN 10 Denpasar kembali turut serta dalam ajang Smangi Festival 2020 yang digelar SMAN 1 Mengwi. Pada gelaran lomba tingkat SMP se-Bali itu, SMPN 10 Denpasar keluar sebagai juara umum setelah menjuarai sejumlah lomba.
Prestasi itu diukir dari OSN bahasa Inggris atas nama Cok Putra Aditya Sanjaya meraih juara 1. Berikutnya, juara 2 dan 3 bahasa Inggris atas nama Khrisna Kirana Kepakisan dan I Made Darrel Pratama Kusmawan. Juara 1 speech contest atas nama Regina Alexandra Canggadireja, harapan 2 speech contest oleh I Putu Wahyu Jati Kacanegara, juara 1 fotografi diukir oleh Jayden Justin Satria Setyawan, harapan 1 fotografi oleh I Wayan Putra Riana Paramartha, juara 1 matematika diraih oleh Putu Wahyu Satya Wiryatama, serta harapan 1 dan 2 vokal oleh Ni Putu Meisya Vania P., dan AA Istri Agung Luna Maharani Kepakisan.
Selain mengukir prestasi juara umum di Festival Smangi 2020, siswa SMPN 10 Denpasar lainnya juga mempersembahkan gold award di ajang Discovered Maths Competition. Prestasi ini dipersembahkan oleh Putu Wahyu Satya Wiryatama.
Kepala SMPN 10 Denpasar, I Wayan Sumiara, S.Pd.,M.Pd., mengucap syukur atas keberhasilan para siswanya yang kembali meraih banyak prestasi. Ia menuturkan meskipun sedang di tengah masa pandemi, tidak menyurutkan minat anak-anak untuk tetap berprestasi.
“Ini tentunya saya sangat memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada anak-anak. Mereka mampu membawa nama baik sekolah serta memberikan konstribusi terbaik untuk sekolah. Tentu saja itu semua tidak lepas dukungan orang tua siswa,’’ tuturnya.
Di sisi lain, Sumiara didampingi Waka Kesiswaan, I Putu Krisna Sunarjaya, S.Pd., M.Pd.; Waka Kurikulum, Dra. Ni Wayan Purnasih; dan Waka Sarpras, Ni Made Nuratni, S.Pd., mengungkapkan, dampak dari pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap sistem pendidikan. Guna mencegah penyebaran Covid-19, siswa memang dituntut untuk menjalani sistem pembelajaran secara daring. Hanya saja diakui Sumiara, dampak Corona ini tak hanya sistem pendidikan, tapi juga sektor ekonomi. Dalam masa pandemi ini, sekolah membantu buku penunjang untuk siswa kurang mampu. ‘’Ini sebagai komitmen kami agar anak-anak tetap bisa mengikuti pelajaran secara daring dengan baik,’’ tandasnya memungkasi. tra