Pj. Gubernur Bali Minta Suhu Politik Dalam Batas Toleransi, Semua Elemen Diajak Jadi Sistem Pendingin

PJ. Gubernur Sang Made Mahendra Jaya tertawa bersama Bupati Giri Prasta dan para undangan saat menghadiri penyerahan berita acara pinjam-pakai Graha Pemilu Alaya Giri Nata, Kamis (11/1/2024). Foto: ist
PJ. Gubernur Sang Made Mahendra Jaya tertawa bersama Bupati Giri Prasta dan para undangan saat menghadiri penyerahan berita acara pinjam-pakai Graha Pemilu Alaya Giri Nata, Kamis (11/1/2024). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, MANGUPURA – Setiap hajatan pemilu memang senantiasa dibarengi dengan peningkatan suhu politik di masyarakat. Meski kondisi itu merupakan hal galib, tapi semua pihak diminta tetap menjaga tensi politik dalam batas toleransi. Permintaan itu disampaikan Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, dalam sambutan saat penyerahan berita acara pinjam-pakai kantor KPU-Bawaslu Badung yang diberi nama Graha Pemilu Alaya Giri Nata, Kamis (11/1/2024).

Dalam sambutannya, Mahendra Jaya memaparkan, kualitas pemilu dipengaruhi faktor pertama penyelenggara pemilu, yakni KPU, Bawaslu dan DKPP. Kemudian faktor peserta pemilu, masyarakat dan stakeholder seperti aparat Polri dan TNI. Dia sangat mengapresiasi Pemkab Badung yang memfasilitasi kantor KPU dan Bawaslu Badung.

Bacaan Lainnya

“Setahu saya ini terbaik dan pertama di satu kompleks. Mebeleur luar biasa. Dengan fasilitas itu, komisioner dapat kerja nyaman, profesional, dan bermartabat,” sebutnya dalam acara yang dihadiri Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari; Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja; Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta; Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan; dan Ketua Bawaslu Bali; Putu Agus Tirta Suguna, tersebut.

Menurut Mahendra, pembangunan kantor dua lembaga di satu lokasi mencerminkan sinergitas penyelenggara pemilu. Kunci sukses penyelenggaraan pemilu adalah komunikasi dan koordinasi yang baik. Dilandasi saling menghormati, dia percaya persoalan yang dapat terjadi mestinya dapat diselesaikan dengan bermartabat.

Baca juga :  Sanggahan Cakel Kalah Tak Pengaruhi Hasil Pilkel, Kadek Dina Ajak Masyarakat Bersatu Membangun Desa Kayuputih

Lebih jauh dia mengingatkan semua pihak bahwa pemilu adalah pesta rakyat sebagai tuntutan demokrasi. Perbedaan pandangan dan pilihan itu biasa, semua bertujuan untuk berkelanjutan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Tidak ada yang berharap pembangunan mundur. Bahwa ada riak-riak dan peningkatan suhu politik dipandang sebagai hal biasa.

“Saya berharap semua yang hadir di sini harus memerankan cooling system (sistem pendingin) agar suhu politik bisa terjaga dalam batas toleransi. Saya juga berharap apa yang dilakukan Bupati Badung dengan memfasilitasi kantor KPU dan Bawaslu dapat dicontoh kabupaten/kota lain untuk mengoptimalkan dukung penyelenggaraan pemilu,” pinta pensiunan jenderal bintang dua polisi tersebut.

“Puspem Badung sangat ramai, pegawainya rajin pemerintahannya maju. Mari sukseskan pemilu damai agar demokrasi semakin maju,” tutupnya dengan menyitir satu pantun. hen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.