POSMERDEKA.COM, BANGLI – Cuaca tidak menentu berdampak memicu berbagai penyakit seperti kasus demam berdarah (DB), yang di Bangli menunjukkan tren meningkat sejak dua minggu terakhir. Data di Rumah Sakit Umum Bangli, tahun 2024 tercatat 41 kasus, naik dari bulan sebelumnya yang hanya 30 kasus. Sementara bulan Januari 2024 sampai 24 kasus.
“Kami harap masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DB. Trennya menunjukkan peningkatan sejak beberapa hari terakhir,” ucap Kabid Sarana dan Prasarana Medis, dr. I Gede Sastawan, Jumat (15/3/2024).
Dia menjelaskan, ada beberapa faktor penyebab meningkatnya kasus DB, di antaranya mobilitas masyarakat ke daerah endemis sangat tinggi. Faktor penyebab lain karena terjadi peralihan antara musim hujan ke musim panas. Peralihan musim berimbas kepada meningkatnya populasi nyamuk, sehingga berdampak meningkatnya jumlah kasus DB. “Untuk itu kami harap masyarakat waspada dan tetap menjaga kebersihan lingkungan, khususnya benda yang bisa menampung air,” pesannya.
Lebih lanjut dijelaskan, Rumah Sakit Umum Bangli mulai bulan Januari hingga Februari menangani satu pasien yang dirawat di ICU. Sementara pada pertengahan Maret, ada dua pasien dan ada juga sampai dirujuk ke RSUP Sanglah. Dalam dua pekan terakhir, RSU Bangli merawat 41 pasien DB, tapi yang masih dalam perawatan hanya 25 orang, dan sisanya dibolehkan pulang. “Kami masih merawat intensif pasien demam berdarah sebanyak 25 orang,” sebutnya.
Disinggung cara mencegah DB, kata dia, peran serta masyarakat paling penting dalam upaya menekan kasus DB, yakni dengan cara menjaga kebersihan lingkungan. Upaya memberantas atau memutus daur hidup nyamuk aedes aegypti dilakukan lewat gerakan pemberantasan sarang nyamuk.
”Botol bekas atau benda lain yang bisa sebagai tempat genangan air, harus dibersihkan. Memutus mata rantai perkembangan nyamuk dapat dilakukan lewat gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lewat kegiatan 3M, yakni membersihkan, mengubur dan mendaur ulang botol plastik,” ajaknya. gia