POSMERDEKA.COM, JEMBRANA – Pelantikan anggota DPRD Jembrana disorot, bahkan disebutkan sebagai pelantikan terburuk sepanjang sejarah. Pasalnya, anggota dewan yang dilantik pada Selasa (13/8/2024) harus melakukan swadaya untuk beberapa keperluan, seperti membeli pin identitas maupun pakaian.
Nyoman Dadap Sudiasa, Anggota DPRD Jembrana yang dilantik ketiga kalinya, mengaku kecewa dengan proses pelantikan yang dinilai paling buruk sepanjang sejarah. Dikatakannya, anggota dewan pendatang baru harus keluar uang sendiri untuk membeli pin anggota DPRD.
Konon pin dibeli di sekretariat seharga Rp150 ribu. “Ini pelantikan terburuk yang pernah saya alami. Tadi katanya anggota DPRD yang baru beli pin imitasi di sekretariat,” ucap politisi PDI Perjuangan dari dapil III Jembrana itu, dengan nada kesal.
Lebih lanjut, Sudiasa mengatakan, pada gladi pelantikan juga molor berjam-jam. Persiapan yang kurang maksimal membuat para anggota baru merasa tidak dihargai.
Kejadian seperti ini jelas menjadi pertanyaan terkait tata kelola keuangan daerah. Sejauh mana kesiapan pemerintah daerah dalam menyambut anggota dewan yang baru. “Kami semua sudah mempersiapkan diri dengan baik, tapi kenyataannya sangat mengecewakan,” ungkap Sudiasa.
Sementara itu, Sekretaris DPRD Jembrana, I Komang Suparta, saat dikonfirmasi mengatakan, keterlambatan pemberian atribut dan fasilitas untuk anggota DPRD Jembrana disebabkan oleh kendala anggaran. Namun, pihaknya memastikan bahwa semua hak anggota dewan akan diberikan setelah pelantikan. “Semua hak mereka akan kami penuhi setelah pelantikan,” katanya.
Saat disinggung terkait dengan sekretariat menjual pin DPRD yang imitasi kepada 13 anggota dewan pendatang baru, hal itu langsung dibantahnya. “Sekretariat tidak menjual pin DPRD. Kami hanya memfasilitasinya saja,” pungkas Suparta. man