DENPASAR – Pariwisata Bali yang kembali dibuka bagi wisatawan domestik, perlu dilaksanakan secara selektif dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Hal tersebut disampaikan Deputi Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara (BIN), Dr. Wawan Hari Purwanto, seusai mengikuti Diskusi Forum Komunikasi antar Media di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Kamis (10/9).
Terkait kebijakan wisatawan domestik masuk Bali diwajibkan bebas Corona berbasis tes cepat bila via darat dan swab/PCR via bandara, Wawan Hari Purwanto, mempersilahkan wisatawan domestik untuk datang ke BIN mencari persyaratan tersebut. Pihaknya akan menggratiskannya.
‘’Silahkan kalau ada kesempatan, PCR di BIN saja. Diberikan gratis. Tinggal lihat jadwal tertentu dan memang selama ini kita gratiskan. Kalau di tempat lain memang ada biaya, tetapi sekarang biaya sudah diturunkan,’’ katanya.
Wawan Hari Purwanto juga mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret lalu, tidak hanya berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat. Namun, kata dia, juga menghancurkan sektor pariwisata.
‘’Bali sebagai penyumbang terbesar devisa negara dari sektor pariwisata, juga ikut terkena imbas. Anjloknya pariwisata di Bali juga mempengaruhi sektor lainnya. Seperti, pertanian, transportasi, akomodasi, hingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),’’ ungkapnya.
Menurutnya, dari data Pemprov Bali per Agustus 2020 pekerja yang dirumahkan sebanyak 73.631 orang, sedangkan yang di PHK sebanyak 2.667 orang. ‘’Dari segi pendapatan, Bali kehilangan Rp9,7 triliun setiap bulannya,’’ sebutnya.
Bedasarkan data BPS Bali, kata dia, kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada Juni, hanya 32 kunjungan atau turun 99,99 persen, jika dibandingkan dengan dengan kedatangan wisatawan mancanegara pada Juni 2019, yakni sebanyak 549.516 kunjungan. alt/pol