Pascapendaki Hilang, Masih Ada Pendaki ke Gunung Batukaru

SUASANA hutan rimba di Gunung Batukaru, ketika tim gabungan melakukan upaya pencarian terhadap pendaki warga negara Prancis yang hilang, sekitar sebulan yang lalu. Foto: ist
SUASANA hutan rimba di Gunung Batukaru, ketika tim gabungan melakukan upaya pencarian terhadap pendaki warga negara Prancis yang hilang, sekitar sebulan yang lalu. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, TABANAN – Pascapendaki warga negara Prancis yang dinyatakan hilang di Gunung Batukaru, ternyata masih ada aktivitas pendakian di gunung tersebut. “Masih ada beberapa orang yang melakukan pendakian, namun kami sarankan kepada yang bersangkutan untuk didampingi pemandu,” ungkap Kapolsek Pupuan, AKP I Wayan Sudiarba, Rabu (2/10/2024).

Tanpa menyebut asal pendaki yang melakukan aktivitas pendakian di Gunung Batukaru, khususnya yang berada di wilayah hukum Polsek Pupuan, Sudiarba mengatakan bahwa para pendaki sudah disarankan untuk lebih berhati-hati, agar selamat dari awal mendaki hingga kembali turun gunung. Kendati demikian, dia tidak menjelaskan apakah saran kepada para pendaki untuk didampingi pemandu itu diindahkan atau tidak.

Bacaan Lainnya

Seperti yang diberitakan sebelumnya, peristiwa tentang pendaki asal Prancis, Stein Thibault (15), hingga kini masih dinyatakan hilang di hutan Gunung Batukaru. Peristiwa itu terjadi sekitar sebulan lalu.

Pada 25 Agustus 2024, Stein bersama dua saudaranya, Lucas (17) dan Rafael (12), serta sang ibu, Mrs. Sooman (45), melakukan pendakian di Gunung Batukaru melalui pintu masuk di pinggir hujan wilayah Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan. Ketika itu, Mrs. Sooman dan Rafael berhasil menembus hutan Gunung Batukaru di wilayah Kecamatan Penebel.

Baca juga :  Songsong Klungkung Youth Fest 4, KNPI Klungkung Temui Bupati Suwirta

Sementara Lucas dan Stein terpisah dari ibunya. Lucas kemudian ditemukan warga di pinggir hutan Desa Karyasari, Pupuan. Namun, Stein tidak ada kabar dan keberadaannya, sehingga sang ibu melaporkan peristiwa itu ke polisi pada 26 Agustus 2024. Sejak saat itulah Stein dinyatakan hilang.

Upaya pencarian yang melibatkan tim gabungan dari Basarnas, jajaran Polres Tabanan, BPBD Tabanan, relawan, dan beberapa warga setempat, kemudian bergerak menyisir hutan rimba di Gunung Batukaru, baik yang dari wilayah Kecamatan Pupuan maupun Penebel. Tujuh hari batas waktu pencarian belum juga ditemukan, dan kemudian diperpanjang tiga hari hingga dua kali, serta pencarian terakhir sehari setelah itu, 16 September 2024, namun Stein belum juga ditemukan.

Dengan perasaan sedih kehilangan anaknya itu, Mrs. Sooman akhirnya harus kembali pulang ke Prancis, tanpa Stein. Sampai berita ini ditulis, pun belum ada kabar ataupun petunjuk tentang keberadaan Stein. gap

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.