Miris! Anak Tega Habisi Nyawa Ayah Kandung dengan Linggis

POLISI melakukan olah TKP di Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Senin (17/5/2021). Foto: ist
POLISI melakukan olah TKP di Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Senin (17/5/2021). Foto: ist

BULELENG – Entah apa yang merasuki pikiran Gede Darmika (50), warga Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Dia nekat menghabisi nyawa ayah kandungnya sendiri bernama Wayan Purna (72) dengan menggunakan sebatang linggis pada Senin (17/5/2021).

Peristiwa tragis ini terjadi sekira pukul 15.00 Wita. Korban Purna mengalami luka parah pada bagian kepala hingga hancur. Saat ini pelaku Darmika sudah diamankan jajaran Polsek Gerokgak untuk dimintai keterangan.

Bacaan Lainnya

Perbekel Desa Sanggalangit, Nyoman Sudika, saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui secara pasti kronologis peristiwa tersebut.”Saya tidak di desa saat kejadian itu terjadi karena undangan ke luar desa. Masalahnya apa,saya tidak tahu pasti, tapi saya sudah minta Kadus di sana untuk ke lokasi saat kejadian. Yang jelas, ini antara bapak dan anak. Bapaknya dibunuh anaknya,” ungkap Sudika.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh, Sudika mengungkapkan, korban dan pelaku dalam pengaruh minuman alkohol usai menghadiri upacara kematian di tetangga rumah korban. Selain itu, menurut informasi dari para tetangga korban, antara pelaku dan korban memang tidak ada kecocokan. Darmika merupakan anak dari istri pertama korban. Mengingat, korban memiliki dua istri yang tinggalnya masih dalam satu desa.

Baca juga :  Luhut Persiapkan RSUP Sanglah Jadi "Zero Quarantine"

“Mungkin sempat adu mulut karena ada masalah, sehingga terjadilah peristiwa itu. Korban dipukul pakai besi sehingga luka serius pada kepala. TKP-nya di rumah orangtua (korban). Memang (korban dan pelaku) tidak cocok dari dulu, tapi apa masalahnya kami tidak tahu,” beber Sudika.

Pihak desa pun, sebut Sudika, masih kesulitan untuk mendapatkan informasi jelas terkait persoalan yang terjadi hingga berujung peristiwa berdarah antara bapak dan anak ini. “Polisi sudah ke lokasi. Kami masih sulit dapat informasi, keluarga masih trauma,” ujarnya.

Perbekel menambahkan, pascaperistiwa berdarah ini, pihak Desa Sanggalangit berencana akan menggelar upacara mecaru. Kepastiannya masih dikoordinasikan dengan Bendesa Desa Adat Sanggalangit. “Ada rencana digelar upacara mecaru karena sampai mengeluarkan darah, tapi kami masih berunding dulu dengan adat,” tandasnya.

Kapolsek Gerokgak, AKP Ketut Suaka Purnawasa, seizin Kapolres Buleleng, mengatakan, Darmika sudah diamankan di mapolsek setempat. “Kejadian ini berawal dari ribut akibat minum-minuman keras. Tersangka diamankan saat sedang beristirahat tidur di sakapat milik warga,” kata AKP Suaka Purnawasa.

Kapolsek menerangkan, korban mengalami luka pada kepala bagian belakang akibat benda keras yang mengakibatkan kepala pecah dengan berukuran 15 Cm, luka robek pada ibu jari tangan kiri berukuran 3 Cm, betis kaki kanan remuk pada tulang akibat benda keras.Kemudian, punggung sebelah kanan dan kiri terdapat ada bekas luka iris, dan terdapat bercak darah di tangan akibat luka pada kepala. Jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga korban untuk segera disemayamkan.

Baca juga :  Dewan Minta Bupati Gianyar Fokus Tangani Covid-19

Saat ini Unit Reskrim Polsek Gerokgak masih mendalami motif peristiwa berdarah antara bapak dan anak, dengan menggali keterangan dari pelaku dan keterangan dari beberapa orang saksi. “Kasusnya masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan, untuk mengetahui motif peristiwa ini dan cara pelaku melakukan perbuatan hingga korban tewas. Barang bukti diamankan polisi berupa besi berbentuk linggis,” pungkas AKP Suaka Purnawasa. rik

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.