POSMERDEKA.COM, MANGUPURA – Ratusan peselancar dari 17 Negara terlibat pada ajang ”Internaional Surfing Open” serangkaian KONI Badung Sport Tourism (KBST) 2024 cabor selancar ombak, mulai Kamis (11/7/2024). Event selama 3 hari hingga Sabtu (13/7/2024) dipusatkan di Pantai Legian, Kuta, Badung.
Tercatat 106 peserta dari luar negeri seperti Inggris, Filipina, Amerika Serikat, Brasil, Kanada, China, Kolombia, Australia, Jepang, Hawaii, Korea Selatan, Rusia, Singapura, Taiwan, Swedia dan Spanyol. Sementara peserta lokal (Bali dan Indonesia) berjumlah 194 peselancar. Jadi total ada 300 peserta, sesuai ketentuan minimal bisa ikut KBST.
”Sebenarnya, animo peserta untuk ikut event ini sangat tinggi. Tetapi kami memang membatasi jumlah peserta, karena terbentur masalah waktu penyelenggaraan yang singkat dan tempat pertandingannya,” ungkap Ketua Umum Pengkab Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Badung, Nyoman Asti Adi, didampingi Ketua Panitia Kadek Arnawa,
Asti Adi menambahkan, kalau event sebelumnya KBST 2023 pesertanya sebanyak 10 negara. ”Jadi ada peningkatan peserta dari luar negeri. Kejuaraan ini mempertandingkan lima kategori yakni; Open putra dan putri, Long Board putra dan putri serta junior dibawah 16 tahun,” imbuhnya.
Ajang KBST ini juga dimanfaatkan 7 atlet PON Bali untuk try in menjajal kemampuan peselancar asing. Dari tujuh atlet PON Bali itu, tambahnya, lima orang dari Badung dan semuanya turun pada even ini. ”Tim Badung secara umum menurunkan 10 atlet, mudah-mudahan bisa meraih medali emas,” harapnya.
Saat melakukan monitoring dan evaluasi (monev), Ketua Umum (Ketum) KONI Badung Made Nariana langsung memberi apresiasi Pengkab PSOI Badung karena mampu mendatangkan peserta dari 17 negara, ada peningkatan dari gelaran tahun lalu.
“Keikutsertaan peserta asing paling banyak dari cabor cabor lainnya, sampai 17 negara. Bagi saya ini luar biasa karena ada beberapa negara yang tidak terpikirkan ikut ternyata terlibat langsung seperti dan China. Ini menandakan gaung KBST terus meningkat sehingga semakin banyak peserta asing yang terlibat,” kata Nariana, didampingi Sekum KONI Badung Made Sutama dan Widia Astika (wakil ketua).
Tujuan awal gelaran KBST, lanjut Nariana, adalah meningkatkan prestasi dan juga meningkatkan kunjungan wisatawan. Karena itu itu pihaknya berharap gelaran itu bisa dilaksanakan secara rutin dalam tiap tahun. “Memang waktunya kita terbatas, kalau dibuat dengan lebih banyak peserta dan waktu yang panjang tentu biayanya juga akan membengkak, karena itu keikutsertaan peserta dibatasi,” ungkapnya. yes