Dua Tahun Renovasi, Pura Bandesa Kubayan Batur Diplaspas

KRAMA pangempon dan penyungsung Pura Bandesa Kubayan Batur melaksanakan upacara Mlaspas dan Ngenteg Linggih di pura setempat, Rabu (10/7/2024). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, BANGLI – Krama pangempon dan penyungsung Pura Bandesa Kubayan Batur melaksanakan upacara Mlaspas dan Ngenteg Linggih di pura setempat, Rabu (10/7/2024). Upacara dilangsungkan setelah proses renovasi pura sejak tahun 2022 silam rampung. Pura tersebut merupakan jejak kepemimpinan Kubayan di Desa Adat Batur.

Menurut Manggala Prawartaka Karya, Guru Nengah Santika; didampingi Kelian Pangempon Pura Bandesa Kubayan Batur, Guru Wayan Kridit, menjelaskan, pura di Banjar Kerta Budi, Desa Batur Selatan, Kintamani tersebut merupakan pura kawitan (pemujaan klan) dari Bandesa Kubayan Batur. Renovasi diprogram sejak tahun 2020, tetapi karena Covid-19 rencana diundur hingga tahun 2022.

Bacaan Lainnya

Dalam paruman pada Mei 2022, kisahnya, mereka sepakat gotong royong, ngayah untuk merenovasi pura. Akhirnya rampung pada Juni 2024 lalu, dilanjutkan dengan proses mlaspas dan ngenteg linggih. Upacara turut diupasaksi oleh Sang Maraga Desa (pimpinan adat) di Desa Adat Batur.

Serangkaian upacara, sambungnya, pada 7 Juli lalu dilaksanakan upacara nunas tirta kakuluh ke parahyangan (pura) terkait, seperti Pura Besakih, Pura Ulun Danu Batur, Pura Luhur Lempuyang, dan lain-lain. Tanggal 8 Juli dilangsungkan pengambilan pratima, pangulem, pamendak, dan sebagainya. 9 Juli dilaksanakan upacara Mendak Bhatara Kawitan, Sang Hyang Ibu, Dewa Hyang serta ngajum padagingan.

Baca juga :  Angka Kasus Covid-19 Meningkat Usai Liburan Panjang

“Ritual pamendak dilakukan di tiga tempat, yakni Pura Dalem Batur Let di bekas Desa Batur sebelum erupsi tahun 1926, Pura Dalem Gede Desa Adat Batur, serta di merajan salah satu krama yang menjadi tempat penyimpanan sementara duwe-duwe Pura Bandesa Kubayan Batur selama proses renovasi,” terangnya.

Pada 10 Juli lalu, ungkapnya, diadakan puncak karya yang dilanjutkan nyejer sampai 13 Juli. “Tanggal 12 Juli akan dilaksanakan Nyegara Gunung ring Segara dan tanggal 13 Juli dilaksanakan upacara maprani dan masineb,” pungkasnya. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.