Lima Orang Tewas Tertimbun Longsor di Ubung Kaja

PROSES pencarian dan evakuasi korban tanah longsor di Jalan Ken Dedes, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Senin (20/1/2025). Foto: ist
PROSES pencarian dan evakuasi korban tanah longsor di Jalan Ken Dedes, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Senin (20/1/2025). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Belum berselang sehari setelah peristiwa batu longsor di Desa Pikat, Klungkung, bencana tanah longsor kembali terjadi di Bali. Senin (20/1/2025) pagi terjadi tanah longsor di Jalan Ken Dedes, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar.

Berdasarkan keterangan warga sekitar, sekira pukul 06.30 Wita tembok batu senderan yang berada di sebelah barat, tepatnya belakang kamar kos-kosan, longsor menimpa kamar kos yang dihuni oleh korban. Para korban merupakan pekerja yang berasal dari luar Bali. Dalam peristiwa itu, tercatat 5 korban tewas tertimbun longsoran.

Bacaan Lainnya
PROSES pencarian dan evakuasi korban tanah longsor di Jalan Ken Dedes, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Senin (20/1/2025). Foto: ist

Sesaat setelah longsor terjadi, warga setempat yang berada di lokasi segera melakukan pencarian dan mengevakuasi para korban. Satu orang telah ditemukan meninggal. Korban meninggal dunia tersebut bernama Didik. Satu orang korban selamat yang alami cedera langsung dibawa ke RS Surya Husada untuk mendapatkan penanganan medis.

Menurut keterangan saksi mata bahwa ada 4 orang korban lainnya yang tertimbun. Karena itu, pencarian dilakukan dengan melibatkan tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas BPBD Kota Denpasar, Polda Bali, Dinas Damkar, Dinas PUPR Kota Denpasar.

Baca juga :  Jaya Negara "Ngayah Nopeng" saat Karya Ngenteg Linggih Banjar Anggabaya

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya, mengatakan, setelah informasi diterima petugas siaga Basarnas Bali, pihaknya langsung menggerakkan personel ke TKP. Tim lainnya juga bergerak setelah selesai melaksanakan operasi SAR bencana alam longsor di Desa Pikat.

Dalam upaya pencarian korban, tim SAR Gabungan menyingkirkan puing-puing bangunan terlebih dahulu. Kemudian proses pencarian korban terus dilaksanakan dengan bantuan alat berat. Hal ini mengingat material longsor sangat berat dan tidak memungkinkan menggunakan cara manual.

Selang beberapa menit pencarian, korban pertama atas nama Wid terlihat pada pukul 10.00 WITA. Jenazahnya terhimpit di antara longsoran tanah dan tembok. Jenazah pertama dievakuasi ke RS Prof Ngoerah pada pukul 10.50 Wita menggunakan ambulans milik PMI.

Korban kedua ditemukan 15 menit setelahnya atas nama Dwi. Selanjutnya korban kedua setelah terevakuasi dibawa dengan ambulans BPBD pada pukul 11.22 Wita.

Saat siang hari, masih ada dua korban yang masih tertimbun, yakni Sarif dan Kresno. Keduanya akhirnya ditemukan pada sore hari. Jadi, total ada 5 korban tewas dalam bencana tanah longsor ini.

Nyoman Sidakarya menuturkan, kondisi tanah sekitar yang labil serta curah hujan yang tinggi diduga menjadi penyebab terjadinya musibah ini. “Di awal kita menggunakan cara manual setelah itu dilanjutkan menggunakan bantuan alat berat, bersama Tim SAR Gabungan menyisir lokasi musibah,” ujarnya.

Baca juga :  Civic Education Penting untuk Rawat Kebinekaan di NTB

Dia mengatakan bahwa kondisi tanah yang labil membuat proses pencarian menjadi sulit. Selain itu, akses masuk yang kecil membatasi alat berat untuk menuju lokasi. “Perlahan sudah kita sisir menggunakan alat berat, pencarian dilaksanakan hingga sore hari dengan jumlah korban meninggal seluruhnya yaitu 5 orang dan sudah berhasil dievakuasi,” terang Sidakarya.

Berdasarkan data BPBD Kota Denpasar, dari musibah tanah longsor di Ubung Kaja tersebut diketahui sebanyak 5 orang meninggal dunia. Kelimanya yakni Didik (25 tahun), Dwi (25 tahun), Wito (50 tahun), Krisno (55 tahun), dan Sarif (50 tahun).

Sedangkan korban selamat yakni Sulaiman (35 tahun), Aldi Rama Afendi (24 tahun), Abdul Rochim (33 tahun), Renaldi Gunawan (24 tahun), Fiki Fernando (18 tahun), dan Rizal Hidayatuloh (19 tahun).

LOKASI bencana tanah longsor di Jalan Ken Dedes I, Desa Ubung Kaja, Kota Denpasar, yang mengakibatkan 5 korban tewas. Foto: ist

Sementara itu, Kapolda Bali, Irjen. Pol. Daniel Adityajaya, sempat mengecek lokasi terjadinya peristiwa longsor tersebut. Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Ariasandy, mengatakan Kapolda Bali didampingi PJU Polda Bali turun langsung mengecek peristiwa bencana alam tanah longsor menimpa rumah kos di Desa Ubung Kaja, Denpasar.

“Peristiwa ini terjadi diduga diakibatkan karena pembangunan tembok senderan yang ada di belakang kos korban tidak kuat, sehingga mengakibatkan tembok senderan tersebut roboh,” ujar Kabid Humas Polda Bali.

Baca juga :  PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

Dalam hal ini Polda Bali mengimbau kepada masyarakat sekitar agar selalu berwaspada pada saat musim hujan yang tidak menentu seperti sekarang ini. Selain mengecek lokasi longsor, Kapolda Bali juga mengunjungi korban yang dirawat di rumah sakit untuk menyerahkan bingkisan dan tali asih kepada korban dan keluarga korban.

Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, meninjau langsung musibah tanah longsor di Desa Ubung Kaja. Peninjauan ini dilaksanakan guna memastikan optimalisasi evakuasi korban, penanganan material longsor hingga penyediaan tempat penampungan sementara bagi korban selamat. rap

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.