BULELENG – Untuk membantu penyediaan plasma konvalesen bagi pasien positif Covid-19 dengan gejala berat dan kritis, Komisi IV DPRD Buleleng mendorong Pemkab Buleleng untuk melakukan pengadaan mesin apheresis (pemisah plasma dengan komponen darah lainnya).
Saat ini Buleleng belum memiliki mesin apheresis sehingga untuk sementara darah yang sudah didonorkan oleh para penyintas Covid-19 di Buleleng harus dikirim ke PMI Provinsi Bali untuk dilakukan pemisahan antara plasma dengan komponen darah lainnya. “PMI Buleleng belum punya mesin apheresis sehingga darah yang didonorkan oleh para penyintas harus dikirim ke PMI Bali,” ujar Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra.
Ketua Komisi IV DPRD Buleleng, Luh Hesti Ranitasari, menegaskan, pihaknya mendorong eksekutif agar melakukan pengadaan mesin tersebut untuk membantu penanganan Covid-19 di Buleleng. “Kalau mesin itu diperlukan, segera dikomunikasikan dengan anggota dewan lainnya. Bila perlu kami akan rapat dengan Badan Anggaran,” kata Hesti Ranitasari.
Selain itu, politisi Demokrat asal Desa Tamblang ini meminta agar para penyintas lainnya bersedia mendonorkan plasma konvalesen untuk membantu kesembuhan pasien Covid-19 dengan gejala berat dan kritis. Dia juga berjanji akan merahasiakan identitas pendonor.”Yang mendonorkan plasma konvalesen ini kan orang yang sempat terinfeksi Covid-19, maka kami siap menjamin jika identitas pendonor dirahasiakan. Jika bersedia mendonor, kami siap membantu mengkoordinasikan dengan PMI Buleleng,” ucap Rani.
Untuk pencegahan penyebaran virus Corona di tengah pandemic ini, Rani mengimbau masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan. “Terapkan protokol kesehatan, demi keselamatan diri sendiri dan keluarga yang dicintai,” pungkas Rani. 018