POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Ketua Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (BAN-PDM) Provinsi Bali, Ni Wayan Murdiani, mengingatkan tantangan pada dunia pendidikan semakin lama semakin kompleks dan multidimensi. ‘’Mengurai permasalahan pendidikan tidak dapat dilakukan oleh sebuah instansi yang menangani pendidikan semata. Oleh karenanya maka dibutuhkan peran serta dan kerja sama semua instansi, pemerintah terkait, institusi pendidikan bahkan orang tua murid, masyarakat dan mitra pembangunan,’’ kata Murdiani dalam sambutannya pada pelantikan pengurus PGRI Provinsi Bali Masa Bakti XXIII Tahun 2024-2029 di Aula Universitas Terbuka Denpasar, Rabu (5/2/2025).
Dia mengungkapkan, beberapa hari belakangan ini disuguhkan berita-berita menarik di media elektronik dan media sosial tentang hiruk pikuk dunia pendidikan, mulai dari profesionalisme guru, keterbatasan jumlah guru, kesejahteraan guru, perilaku generasi Z, teknologi pendidikan, kenakalan pelajar, biaya pendidikan, materi/buku pendidikan, sarana prasarana, metode pendidikan, metode evaluasi, ujian nasional, mutu sekolah, mutu pendidikan, sekolah favorit, ranking sekolah, nomenklatur baru kementerian dan lain sebagainya. Dapat dikatakan bahwa dunia Pendidikan mendapat catatan di berbagai sisi, sehingga permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan sangat kompleks dan multidimensi.
Menurutnya, di era otonomi daerah ini tentu permasalahan akan menjadi semakin rumit karena akan melibatkan lebih banyak institusi dengan kemampuan dan kapasitas yang berbeda-beda. Dalam upaya menyamakan langkah, semua pihak-pihak yang terkait dengan dunia Pendidikan termasuk dalam hal ini Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Bali, maka dipandang perlu adanya kesamaan pandangan, sehingga terbangun sebuah langkah yang efektif efisien dalam menyelesaikan permasalahan pendidikan secara transparan akuntabel dan tepat sasaran.
Dia mengapresiasi telah ditandatanganinya perjanjian kerja sama antara PGRI Provinsi Bali dengan BAN-PDM Provinsi Bali. Menurutnya, dalam menyelaraskan langkah para pihak, maka MoU seperti hari ini sangat dibutuhkan. ‘’MoU (antara PGRI dengan BAN-PDM Provinsi Bali) kita tanda tangani, nantinya akan menjadi memiliki nilai bukan semata-mata ditandatangani dalam sebuah acara resmi hari ini, namun MoU akan bernilai apabila dibarengi dengan langkah-langkah konkret,’’ katanya.
‘’Para pihak bersama-sama dalam mengurai permasalahan pendidikan untuk mencari solusi yang terbaik, efektif dan efisien, sehingga generasi Indonesia emas terwujud. Generasi Indonesia emas akan terwujud dimulai dari terwujudnya Profil guru yang kompeten, dan tentunya PGRI memiliki peran strategis dalam mewujudkannya,’’ ujarnya menambahkan.
Dikatakan pula, MoU ini dimaksudkan untuk bekerja sama dalam persiapan dan pasca akreditasi sehingga dapat dipotret kondisi sebenarnya sebagai dasar untuk melakukan perbaikan ke depannya, ‘’MoU ini bukan untuk menutup-nutupi permasalahan yang ada demi tercapainya opini akreditasi terbaik. Yang perlu ditegaskan bahwa kerja sama ini adalah untuk persiapan dan pasca akreditasi, bukan untuk proses akreditasi, saat akreditasi tak ada kerja sama antara kita, kami akan melakukan penilaian secara faktual berdasarkan bukti-bukti yang ada baik yang tertulis maupun yang ada di lapangan,’’ lugasnya.
Sebelumnya, Murdiani menyampaikan, bahwa Badan Akreditasi Nasional Provinsi Bali tidak lagi sebagai BAN SM namun kini sudah berubah menjadi BAN PDM, dan anggota-anggotanya pun dalam format baru, walau masih wajah-wajah lama setelah melalui proses seleksi untuk anggota BAN PDM masa bakti 2024-2028. tra