Kesiapsiagaan Warga Modal Penting Hadapi Erupsi Gunung Agung

BPBD Karangasem bekerja sama dengan BNPB melaksanakan gladi peringatan dini bencana erupsi Gunung Api, di Banjar Dinas Pucang, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Sabtu (29/10/2022). Foto: ist

KARANGASEM – BPBD Karangasem bekerja sama dengan BNPB melaksanakan gladi peringatan dini bencana erupsi Gunung Api, di Banjar Dinas Pucang, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Sabtu (29/10/2022). Kegiatan ini dihadiri dan dibuka Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa.

Artha Dipa, membacakan sambutan Bupati I Gede Dana, mengatakan, belajar dari bencana erupsi Gunung Agung tahun 2017 lalu, kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat menjadi modal penting dalam membangun kesadaran menghadapi bencana gunung api.

Bacaan Lainnya

Untuk membangun kesadaran tanggap bencana ini, Pemkab Karangasem melalui BPBD Karangasem didukung BNPB dan Pemerintah Desa Ban membuat gladi penanganan kejadian darurat erupsi Gunung Agung. Dengan membentuk Tim Siaga Bencana Desa Ban, dan diikuti masyarakat setempat, gladi berlangsung lancar.

“Pemilihan Dusun Pucung Desa Ban sebagai lokasi kegiatan, karena Dusun Pucung masuk sebagai dusun terdampak yang berada di wilayah rawan ancaman erupsi Gunung Agung,” jelasnya.

Dengan digelar simulasi ini, masyarakat diharap dapat lebih sigap dan tanggap, sehingga aman bila bencana terjadi. “Nanti kalau terjadi erupsi Gunung Api Agung, kapan waktunya kita tidak tahu, karena sudah menjadi kehendak alam. Masyarakat sudah siap, tidak panik, dan sigap,’ terang Artha Dipa.

Baca juga :  KPU Denpasar Coret 2.861 Pemilih TMS

Dalam kesempatan tersebut, Artha Dipa juga menyampaikan terima kasih dan selamat datang kepada BNPB yang dipimpin Deputi Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi; dan Direktur Peringatan Dini BNPB, Afrial Rosa. Juga rombongan BPBD Provinsi Bali, Bappenas dan OPD terkait yang ikut hadir dalam gladi simulasi bencana.

Prasinta Dewi menambahkan, gladi ini juga melibatkan unsur relawan dari Desa Besakih. Gladi ini dinilai sangat penting untuk memberi pemahaman kepada masyarakat, termasuk mengenali tanda-tanda akan terjadinya bencana erupsi. Jadi, bisa memberi peringatan dini kepada masyarakat untuk segera mengambil langkah penyelamatan diri, dan evakuasi keluarga secara mandiri ke lokasi yang aman.

“Ini penting untuk mengurangi risiko bahaya dan jatuhnya korban jiwa saat terjadi erupsi gunung api. Sebab, kesadaran masyarakat sudah terbangun, dan masyarakat terinformasikan dengan jelas tanda-tanda akan terjadinya bencana erupsi,” lugasnya menandaskan. nad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.