POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Saat ini WhatsApp (WA) sudah menjadi aplikasi yang wajib terpasang di smartphone. Kemudian meski aplikasi perpesanan lain makin banyak bermunculan seperti Telegram, Snapchat, Wechat, Line dan lain-lain, dominasi dari WA tidak tersentuh.
Berkirim pesan via WA pun makin asyik dengan hadirnya sejumlah stiker. Itu sebabnya, tidak jarang grup WA justru banyak disesaki oleh stiker. Terlepas adanya sebagian orang merasa terganggu dengan banyaknya stiker yang bermunculan di grup, keberadaan stiker itu ternyata makin menjamur.
Berangkat dari fenomena itu, I Putu Dimas Pramudya Sastra, siswa kelas kelas 8.1 SMPN 6 Denpasar mengambil peluang dengan membuat stiker WA gaya anak muda. Bahkan, stiker WA yang dia garap adalah stiker berbahasa Bali.
Menurut Dimas, masyarakat Pulau Bali hidup rukun dengan para wisatawan, investor asing, dan para pekerja dari luar Pulau Bali. Keanekaragaman bahasa membuat masyarakat Pulau Bali berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia, sehingga generasi milenial, khususnya siswa SMPN 6 Denpasar berangsur-angsur melepaskan bahasa Bali.
Melalui stiker WA generasi milenial siswa SMPN 6 Denpasar, diharapkan dapat melestarikan bahasa Bali, dengan memadukan antara teknologi dan budaya. Sekaligus menambah wawasan kosakata bahasa Bali, serta dapat digunakan dalam percakapan sehari-hari melalui WA.
‘’Munculah ide saya mengembangkan stiker berbahasa Bali melalui fitur media WhatsApp,’’ ujarnya Selasa (4/4/2023).
Akhirnya, ia pun berkarya dan dari penelitiannya itu mengangkat sebuah karya tulis ilmiah yang berjudul “Sibali (Stiker Bahasa Bali): Inovasi Pemanfaatan Teknologi Upaya Melestarikan Budaya Berbahasa Bali di Kalangan Generasi Milenial Siswa SMPN 6 Denpasar”. Dalam penelitian ini digunakan metode studi eksperimen, survei, dan kuesioner dalam pengumpulan datanya. Sebanyak 47 dari 50 responden menganggap Sibali, efektif dalam upaya pelestarian bahasa Bali.
Kuesioner ini membuktikan bahwa kegunaan Sibali ini sangat besar, karena dapat sebagai media melestarikan budaya berbahasa Bali di kalangan generasi milenial siswa SMPN 6 Denpasar. ‘’Karena bahasa Bali hendaknya dapat dilestarikan sebagai salah satu warisan budaya daerah dan upaya menjaga kearifan lokal Pulau Bali,’’ ujarnya.
Berkat hasil penelitian dan karyanya ini pula mengantarkan Putu Dimas meraih juara 1 inovasi pemanfaatan teknologi di SMAN 1 Semarapura, Klungkung. Dimas belum lama ini juga menyabet peringkat runner-up pada pemilihan Duta Anak Kota Denpasar 2023, dan juga dinobatkan sebagai Duta Rajin Menabung. tra