DENPASAR – Di mana ada dr. Bagus, disitu tercipta kebersihan, keasrian dan keindahan. Pujian ini tidaklah berlebihan menurut saya. Pasalnya, pria bernama lengkap dr. Bagus Darmayasa, selalu mengemban tugas dengan sepenuh hati dan tanpa beban, sehingga rumah sakit tidak lagi seseram yang dibayangkan, pasien pun merasa nyaman dan betah saat dirawat.
Kendatipun demikian, saya harap jangan ada yang sakit. Karena jika sakit, maka segala sesuatu yang kita rencanakan akan tertunda, dan bahkan terbengkalai. Untuk itu, mari kita menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan menjaga lingkungan agar tetap bersih, mengkomsumsi makanan yang bergizi, rajin berolahraga dan istirahat yang cukup.
Apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini, dan terlepas dari pro-kontra bahwa itu adalah sebuah konspirasi, tidak ada salahnya jika kita berperilaku hidup bersih dan sehat. Toh itu juga untuk kebaikan kita sendiri dan juga syukur-syukur berdampak pada orang lain yang ada di sekitar kita.
Kembali ke topik tentang dr. Bagus. Kiprah dr. Bagus ini bisa kita dilihat saat menjabat direktur di Rumah Sakit Jiwa Bangli, kemudian berikutnya di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) yang terletak di Jalan Bypass Ngurah Rai, Sanur. Keindahan rumah sakit RSBM ini seperti hotel bintang lima.
Terutama dari tampilan depan dengan keindahan kebun, hingga lobby yang tertata sedemikian rupa. Tak hanya itu, di dinding pun terpajang repro lukisan dari dr. Bagus sendiri, sehingga terlihat layaknya sebuah galeri.
Kini, sang dokter yang juga seorang seniman yang memiliki segudang teman dari lini bawah hingga kalangan atas dan bahkan artis ibu kota, pascapensiun dari RSBM mendapat kehormatan dan kepercayaan mengemban tugas menjadi Direktur Rumah Sakit Puri Raharja, Denpasar. Rumah sakit ini, terletak di Jalan Wr. Supratman, Denpasar, tepat di sebelah timur Mapolda Bali.
Lalu apakah RS Puri Raharja juga ditata? Tentu saja demikian. Ini bisa kita lihat saat melintas di depan rumah sakit ini yang tampak begitu indah.
Warna-warni bunga-bunga yang bermekaran tampak tumbuh subur dan terawat dengan baik. Itu adalah hasil karya dr. Bagus yang bekerja setulus hati dan tanpa beban.
“Apa yang kita tanam, itu yang kita petik. Jadi kita harus berbuat baik agar hasil yang kita dapatkan juga baik. Hidup ini bukanlah hanya hitam dan putih, melainkan penuh dengan warna,” tutur dr. Bagus. (Gus Alit, wartawan Pos Bali)