Hasil Tes Usap Positif, Staf Disdikpora Buleleng Meninggal

Ilustrasi. Foto: net
Ilustrasi. Foto: net

BULELENG – Salah satu staf kontrak di Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (PSD) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, dinyatakan meninggal dunia di RSUD Buleleng, pada Rabu (26/8) sekitar pukul 10.00 Wita. Diduga, staf Disdikpora ini meninggal dengan hasil Swab positif Covid-19. Sebelum meninggal, staf ini sempat tidak bekerja karena sakit.

Plt. Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika, tidak menampik salah satu stafnya meninggal dunia. Hanya saja, sejak Jumat (7/8) lalu stafnya itu izin kerja dengan alasan sakit. Beberapa hari kemudian, Astika mendapat kabar bahwa stafnya dirawat intesif di RSUD Buleleng, karena sakit jantung.

Bacaan Lainnya

Stafnya itu juga dirawat di ruang Lely RSUD Buleleng karena hasil tes usap (swab test) diduga positif Covid-19. “Almarhum ini orangnya sangat ramah, periang dan dia adalah orang seni gamelan. Info yang saya terima dia punya penyakit jantung juga,” ungkap Astika, Rabu (26/8) siang.

Astika mengaku, masih belum berani memastikan apakah stafnya tersebut meninggal dengan hasil swab positif Covid-19 atau tidak. Pasalnya ia belum menerima data resmi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, yang menyatakan jika stafnya itu meninggal dengan hasil swab positif covid-19. Namun pihaknya sudah melakukan upaya pencegahan penularan virus.

Baca juga :  Baru Dipasangkan Awal 2022, Apriyani/Fadia Tembus Peringkat 28 Dunia BWF

“Ada delapan staf yang harus bekerja dari rumah, jadi pelayanan tidak begitu terkendala karena saat ini belum ada aktifitas terkait rekonsiliasi dari dana BOS, beasiswa dan aktifitas kegiatan yang sifatnya lomba-lomba,” ujar Astika.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, menjelaskan, hingga saat ini dirinya masih menunggu laporan riwayat pasien selama dirawat di RSUD Buleleng, dari Dinas Kesehatan Buleleng. Namun yang jelas, almarhum memiliki riwayat sakit jantung, sesak nafas, dan pneumonia.

Saat ini almarhum telah dikremasi di setra Banjar Tegal, Buleleng dibantu oleh petugas BPBD Buleleng sekitar pukul 15.00 wita. Proses kremasi dapat dilakukan di ruang terbuka, asal dengan tekanan kompor gas yang tinggi. Pihak keluarga juga tidak diperkenankan mendekat areal pembakaran, untuk mencegah penularan virus Corona.

“Jadi belum tau apakah dia probable, atau positif Covid. Saya masih tunggu laporan kronologi dari Dinkes dan RSUD Buleleng. Selain itu Dinkes Buleleng juga harus berkoordinasi dulu dengan Dinkes Provinsi. Mungkin besok baru bisa kami memberikan kepastian apakah sudah bisa dikategorikan meninggal karena Covid atau tidak,” jelas Suyasa.

Dari data GTPP Covid-19 Buleleng, saat ini perkembangan penanganan kasus Covid-19 Buleleng menunjukan hasil yang baik. Terdapat 15 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh, dengan rincian 7 orang dari Kecamatan Buleleng, 2 orang daro Kecamatan Sawan, 2 orang dar Kecamatan Kubutambahan, dan masing-masing 1 orang dari Kecamatan Banjar, Kecamatan Sukasada, Kecamatan Tejakula, Kecamatan Gerokgak.

Baca juga :  Bawaslu Mataram Selidiki Laporan Caleg PAN Bagikan Beras

Total pasien sembuh ada 294 orang. Selain itu terdapat penambahan 6 kasus konfirmasi positif covid-19, rinciannya 2 orang dari Kecamatan Buleleng, dan masing-masing 1 orang berasal dari Kecamatan Gerokgak, Kecamatan Sawan, Kecamatan Banjar, Kecamatan Kubutambahan.

Saat ini jumlah pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan di Buleleng ada sebanyak 28 orang, dengan rincian 6 orang masih dirawat di RSUD Buleleng, 2 orang dirawat di RS Pratama Giri Emas, dan 20 orang saat ini masih menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. 018

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.