POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Penambangan batu padas di Gianyar terjadi di wilayah DAS Tukad Wos yaitu Kengetan, Singakerta, Ubud dan Silakarang, Sukawati serta di DAS Tukad Petanu dari Bedulu sampai Blahbatuh. Di sisi lain, Pemprov Bali tidak ada mengeluarkan izin. Karena itu diduga penambangan batu padas ini dijadikan “ladang” untuk oknum aparat.
Kecurigaan itu diungkapkan Ketua DPC Garda Tipikor Indonesia (GTI) Gianyar, Pande Mangku Rata, Rabu (16/4/2025). Menurutnya, penambangan batu padas diatur dalam Perda Provinsi Bali No. 4/2017 tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan. “Penambangan atau galian batu padas tidak bisa dilakukan begitu saja, harus mengantongi izin,” jelasnya.
Dia menguraikan, karena tidak tegasnya aparat dalam penegakan Perda tersebut, diduga ada pungutan liar (pungli) dan suap menyuap di lapangan. Dia pun minta agar penambangan batu padas yang jelas ilegal itu ditutup.
Lebih jauh dia menduga ada pembiaran terhadap penambangan batu padas ilegal tersebut, dan tidak menutup kemungkinan ada setoran untuk oknum tertentu. “Agar tidak ada penilaian negatif terhadap aparat penegak hukum, sebaiknya penambangan batu padas ilegal tersebut ditutup,” serunya.
Menurutnya, penambangan ilegal tersebut mengakibatkan kerusakan lingkungan. “Hukum harus ditegaskan, sudah jelas tidak berizin kenapa masih dibiarkan melakukan penambangan?” gugatnya.
Mangku Rata menilai Perda itu seakan akan tidak berfungsi. Karena aturan itu kurang berfungsi, peran kontrol legislatif sangat penting. Legislatif dirasa bisa menggandeng pihak terkait seperti Walhi. Jangan sampai terjadi sebaliknya, peran kontrol masyarakat terkesan “dikebiri”.
Sebelumnya diberitakan, pemilik penambangan batu padas asal Banjar Gelogor, Desa Lodtunduh, Lenju Kerta Wangi memilih bisnis lain daripada menambang batu padas lagi. Alasannya, dia mengaku berkali-kali dijadikan “sapi perahan” oleh oknum aparat.
Yang membuat dia sakit hati adalah sudah tiga kali ditangkap, sedangkan penambang lainnya tidak. “Kenapa saya saja yang dijadikan sasaran, padahal banyak penambang batu padas di wilayah Gianyar,” keluhnya. adi