Giriasa Wajib Kerja Keras Lawan Kolom Kosong

I Made Sudiana. Foto: surnan
I Made Sudiana. Foto: surnan

MANGUPURA – Tim Pemenangan Giri Prasta-Ketut Suiasa (Giriasa) harus kerja ekstra keras mengajak masyarakat Badung datang ke TPS pada 9 Desember 2020. Hal itu terkait target kemenangan paslon tunggal di Pilkada Badung ini untuk mengeruk suara minimal di atas 90 persen dengan melawan kolom kosong.

“Target 90 persen bukan hal gampang untuk diraih dalam situasi pandemi Covid-19 dan tekanan ekonomi masyarakat Badung,” cetus kandidat Bupati dalam Pilkada Badung 2015, I Made Sudiana, Minggu (18/10/2020).

Bacaan Lainnya

Politisi asal Canggu, Kuta Utara ini memaparkan, pilkada dalam situasi pandemi butuh kesadaran dan kecerdasan masyarakat Badung dalam memilih pemimpin. Kata dia, pandemi bukan masalah internal pemerintahan di Badung, melainkan permasalahan global. Dengan begitu, untuk mengatasinya harus diselesaikan dengan tanggung jawab bersama.

“Kita berharap pandemi segera berakhir, pariwisata Badung bisa kembali pulih, dan ekonomi bisa berjalan normal. Permasalahan Covid-19 tidak ada kaitannya dengan Pilkada Badung, karena itu masyarakat harus cerdas, jangan mudah terpancing isu-isu di medsos,” paparnya tanpa merinci isu apa yang dimaksud.

Mantan Wakil Bupati Badung pengganti I Ketut Sudikerta itu, memuji keberanian paslon Giriasa yang kembali mencalonkan diri pada Pilkada 2020 dalam situasi pandemi. Karena Giriasa akan melawan kolom kosong, Sudiana mengklaim hal itu sebagai tanda pentolan partai politik di Badung tidak ada yang berani melawan Giriasa. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran rekam jejak Giriasa selama periode pertama terbukti diterima masyarakat.

Baca juga :  Dapil Pekutatan-Mendoyo Nihil Calon, KPU Jembrana Tolak Pendaftaran Bacaleg PAN

Sudiana juga yakin Giriasa di periode kelak mempunyai solusi di bidang perekonomian menghadapi tekanan pandemi Covid-19. Dengan keyakinan itu, Sudiana mengajak masyarakat Badung tidak memilih kolom kosong yang jelas tidak mempunyai visi- misi. Lebih-lebih solusi untuk lesunya perekonomian di tengah pandemi. Dia pribadi menjamin terus mengajak masyarakat datang ke TPS pada 9 Desember 2020 untuk memilih Giriasa.

“Kalo memilih kolom kosong, saya menilai kurang bertanggung jawab. Sebab, hasil dari kolom kosong tidak ada solusi dan pasti tidak ada perubahan,” tandasnya. 

Sebagai catatan, Koalisi Rakyat Badung Bangkit (KRBB) yang terdiri dari Golkar, Nasdem, dan Gerindra sesungguhnya memiliki calon untuk ditandingkan dengan Giriasa, yakni IGN Diatmika-I Wayan Muntra. Namun, pada detik-detik akhir menjelang pengumuman rekomendasi pada akhir Agustus lalu, elite Golkar sebagai pemilik suara terbesar di KRBB malah menjatuhkan pilihan kepada Giriasa. Karena syarat minimum suara di parlemen kurang sepeninggal Golkar, rekomendasi Nasdem dan Gerindra tidak mampu mengantarkan Diatmika-Muntra sebagai penantang petahana. 016

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.