POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Aksi cawapres nomor urut 1, Gibran Rakabuming Raka, yang ngomporin alias membakar semangat pendukung saat debat capres perdana, Selasa (12/12/2023) malam, masuk dalam salah satu persoalan yang akan dibahas KPU RI. “Besok dievaluasi,” tegas Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, ditemui saat sidak gudang logistik KPU Denpasar di GOR Kompyang Sujana Denpasar, Rabu (13/12) malam lalu.
Dalam sidak ini, Hasyim didampingi Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan; dan Ketua KPU Denpasar, Dewa Ayu Sekar Anggraeni; dan Kepala Kesbangpol Bali, IGN Wiryanata.
Meski mengaku akan mengevaluasi tindakan anak sulung Presiden Jokowi itu, tapi Hasyim tidak berkomentar apakah KPU akan memberi teguran jika perbuatan itu terbukti melanggar tata tertib debat capres. Dia hanya berujar evaluasi debat perdana capres ini akan mengundang masing-masing tim pasangan capres dan cawapres. “KPU akan mengundang tim pasangan calon untuk mengevaluasi debat pertama. Saya tidak berandai-andai (aksi Gibran itu melanggar atau tidak),” sahutnya dengan nada kalem.
Bagaimana dengan wajah para capres, terutama Prabowo, yang sampai berkeringat banyak meski ruangan acara debat dilengkapi pendingin udara? “Ooo kalau itu karena lampu sorotnya, panas. Di dalam sana AC-nya duingin, tapi kena lampu sorot, saya juga kena kan, itu panas dan bikin keringetan juga,” tutur Hasyim sambil terkekeh.
Sebelumnya, beredar video Tiktok berdurasi 21 detik yang berisi rekaman Gibran yang semula duduk dan seperti menulis atau membaca sambil menunduk, tetiba bangun dan membangkitkan semangat relawan dengan memberi isyarat tangan, dan ikut bertepuk tangan. Wajahnya tampak memerah. Sesaat kemudian seorang tim suksesnya yang duduk di bagian depan, mencolek pinggangnya seakan kode untuk mengingatkan agar tidak beraksi demikian. Tanpa menoleh ke belakang, Gibran kemudian mengempaskan dirinya ke kursi. Cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, hanya tersenyum kecil melihat kelakuan Gibran.
Respons Gibran terjadi ketika Prabowo mendapat pertanyaan dari capres nomor urut 1, Anies Baswedan, soal perasaan Prabowo ketika mengetahui putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat pencalonan presiden dan wakil presiden melibatkan pelanggaran etika berat eks Ketua MK, Anwar Usman. Seperti diketahui, Usman adalah paman “sambung” dari Gibran.
Prabowo lantas melontarkan pembelaan yang pada intinya menyerahkan keputusan memilih kepada rakyat. Intinya, keputusan itu final dan tidak bisa diubah, maka dia melanjutkan. “Kita bukan anak kecil, Mas Anies, kita juga paham. Intinya rakyat yang putuskan. Kalau rakyat nggak suka Prabowo-Gibran, nggak usah pilih. Saya tidak takut tidak punya jabatan Mas Anies. Sorry ye,” kata Prabowo dengan nada tinggi. Mendengar jawaban Prabowo itulah, Gibran langsung berdiri dan bereaksi seperti dipaparkan sebelumnya. hen