POSMERDEKA.COM, BANGLI – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli yang menangani bidang kebersihan, akan menaikkan tarif retribusi kebersihan guna meningkatkan pelayanan.
”Nilai kenaikan belum bisa disampaikan, karena Perda Retribusi yang disahkan DPRD pada Desember 2023 lalu belum rampung verifikasi, sehingga belum bisa diundangkan dan dilaksanakan,” ungkap Kepala DLH Bangli, I Putu Ganda Wijaya, Kamis (18/1/2024).
Dia memaparkan, pelayanan kebersihan yang diselenggarakan Pemkab Bangli meliputi pengambilan/pengumpulan sampah dari sumbernya ke lokasi pembuangan sementara, pengangkutan sampah dari sumbernya dan/atau lokasi pembuangan sementara ke lokasi pembuangan/pengelolaan akhir sampah, dan penyediaan lokasi pembuangan/pengelolaan akhir sampah.
Pelayanan dikecualikan untuk kebersihan jalan umum, taman umum, tempat ibadah, sosial dan tempat umum lainnya. “DaIam hal volume sampah sulit diukur, maka volume sampah dimaksud dapat ditaksir dengan berbagai pendekatan, antara lain berdasarkan jumlah anggota keluarga atau penghuni rumah,” jelasnya.
Berdasarkan Perda Nomor 10/2011 tentang Tarif Retribusi untuk Rumah Tangga, nilainya dianggap terlalu kecil, hanya Rp2.000/bulan. Sementara dalam Perda Retribusi Nomor 5/2023 naik menjadi Rp15.000/bulan.
Kemudian warung Rp10.000/bulan dari sebelumnya Rp2.000, toko Rp25.000/bulan dari sebelumnya Rp8.000, instansi pemerintah/swasta Rp40.000/bulan dari sebelumnya Rp25.000, industri kecil Rp10.000/bulan dari sebelumnya Rp2.000.
Ganda Wijaya menambahkan, armada kebersihan hanya melayani jalur Kota Bangli dan Kota Kecamatan Bangli, Kintamani, Tembuku dan Susut. Dinasnya juga tetap melayani yang sifatnya insidentil seperti ada upacara keagamaan secara cuma-cuma.
Untuk menunjang operasional dibutuhkan BBM sebanyak 414 liter per hari. Selain untuk pemenuhan BBM bagi 16 armada, juga untuk menunjang operasional alat berat, motor Viar dan kendaraan pengawas.
Untuk pengawasan khusus armada truk yang keseharian mengangkut sampah, Ganda berujar setiap kendaraan dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS). ”Dengan GPS, kita bisa memantau aktivitas kendaraan, sehingga berapa banyak BBM yang dihabiskan bisa kita hitung,” urainya menandaskan. gia