Dinas PKP Bangli Luncurkan Program Pengembangan Kawasan Cabai

KEPALA Dinas PKP Bangli, I Wayan Sarma. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, BANGLI – Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma, mengatakan, tanaman hortikultura paling rentan diserang hama adalah tanaman cabai, yang galibnya cepat diserang busuk buah atau jenis penyakit lain yang berpotensi merugikan petani.

Konsekuensinya, harga akan naik di pasaran. ”Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas PKP Bangli meluncurkan program pengembangan kawasan tanaman cabai merah, untuk menekan inflasi saat harga cabai melonjak,” kata I Wayan Sarma, Kamis (11/1/2024).

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut disampaikan, cabai merupakan komoditas strategis, sehingga ketersediaannya harus selalu terpenuhi. Ketika terjadi penurunan produksi, akan berpengaruh terhadap harga di pasaran. ”Cabai merah berada di posisi teratas penyumbang inflasi saat harga melonjak,” jelasnya.

Untuk menekan inflasi di daerah akibat komoditas cabai merah, sebutnya, maka diperlukan strategi yang dapat menjamin ketersediaan komoditas tersebut agar selalu stabil. Langkah yang dilakukan lewat program pengembangan kawasan cabai. “Tahun ini pengembangan kawasan cabai baru menyasar satu desa, yakni Desa Bayung Gede, Kintamani,” beber Sarma.

Dipilihnya Desa Bayung Gede sebagai proyek percontohan, karena wilayah tersebut sangat cocok untuk budidaya cabai. Pun memang masyarakat di sana menggeluti budidaya cabai merah sejak lama. Dalam program ini dinasnya menggandeng kelompok tani setempat, sehingga akan lebih mudah dalam pengawasan dan pembinaan.

Baca juga :  Ulang Kemenangan di Pemilu 2024, Partai Golkar NTB Siapkan 10 Saksi Per TPS

Lewat program ini, petani mendapat bantuan bibit, obat- obatan dan pupuk serta pendampingan dari petugas penyuluh lapangan. “Sumber dana program ini murni dari APBD Bangli sebesar Rp100 juta,” terang Sarma.

Mengenai harga cabai merah saat ini di tingkat petani, dia berkata Rp40 ribu per kilogram. Sejatinya untuk pengembangan tanaman cabai merah terbuka lebar, misalnya di wilayah Desa Terunyan, dengan estimasi lahan mencapai 400 hektar. Sarma menyebut ada kemungkinan akan dikembangkan.

Guna menunjang aktivitas petani, Pemkab Bangli tahun ini melakukan pemeliharaan enam ruas jalan usaha tani di Desa Sukawana, Kintamani. Perbaikan jalan usaha tani akan mempermudah bagi petani dalam menggeluti usahanya.

Semisal ketika musim panen, kondisi jalan bagus tentu akan mempermudah petani mengangkut hasil pertanian. ”Di sini peran pemerintah daerah sangat diperlukan bagi petani, agar para petani lebih bersemangat untuk bertani,” pungkasnya. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.