POSMERDEKA.COM, BANGLI – Kondisi bayi perempuan yang ditemukan di garasi warga Banjar Guliang Kangin, Desa Tamanbali, Bangli sempat stabil setelah hampir sepekan menjalani perawatan di RSUD Bangli. Sayang, bayi yang diberi nama Arunika oleh RSUD Bangli itu akhirnya meninggal pada Minggu (19/1/2025) malam.
Direktur RSUD Bangli, dr. I Dewa Gede Oka Darsana, Sp.An, Senin (20/1/2025) membenarkan bahwa bayi yang ditelantarkan orangtua itu meninggal. Perawat memberi nama Arunika, yang berarti doa dan harapan meski ditelantarkan orangtuanya, dan diharapkan bisa tumbuh menjadi perempuan yang bersinar bak mentari serta memberi pencerahan bagi sesama.
Dia membeberkan, kondisi kesehatan Arunika sempat membaik meski masih dalam perawatan dan pengawasan tim spesialis anak serta perawat primadologi RSUD Bangli.
Tim medis sebelumnya merawat dalam inkubator guna mencegah infeksi, dan berupaya meningkatkan berat badan. “Berat badan bayi saat ditemukan hanya 1.450 gram, pasien masuk dengan kondisi belum cukup masa kehamilan, baru 34 minggu, berat badan lahir rendah berisiko infeksi,” jelasnya.
Dari hasil rapat evaluasi dokter anak dan tim medis yang menangani, terangnya, bayi tersebut berisiko sangat tinggi karena usia kehamilan kurang atau lahir prematur. Karena lahir prematur, maka organ paru-paru tidak berfungsi dengan baik. Selain itu berat badan bayi sangat rendah, hanya 1.450 gram, padahal normalnya berat badan bayi adalah 2.500 sampai 3.000 gram.
Karena tidak mendapat penanganan steril saat persalinan, bayi berisiko tinggi terkena infeksi. “Karena penanganan awal kita tidak tahu, seperti apa saat pemotongan tali pusar? Apa gunakan pisau atau alat lainnya? Saat dibawa ke RSUD Bangli, tali pusar bayi diikat dengan tali rafia,” ungkapnya.
Saat ditaruh di garasi, ungkapnya, bayi tidak dibungkus kain kasa, ditaruh begitu saja di tanah yang membuat bayi mengalami kedinginan. Berhubung bayi itu meninggal, RSUD akan berkoordinasi dengan Polres Bangli dan Dinas Sosial sebagai penanggung jawab sementara.
”Kami sebatas melakukan perawatan, karena kasus ini masih tahap penyelidikan kepolisian. Jasad bayi merupakan barang bukti, maka untuk sementara dititip di ruang jenazah RSUD Bangli,” tegas dokter spesialis anestesi ini.
Di kesempatan terpisah, Kasatreskrim Polres Bangli, AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun, menyatakan kasus penemuan bayi itu masih dalam tahap penyelidikan. Dalam waktu dekat penyidik akan minta keterangan dari tim medis yang sempat merawat bayi tersebut. ”Keterangan dari tim medis dibutuhkan untuk mengetahui apa penyebab kematian bayi tersebut,” pungkasnya. gia