POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Angka pengangguran di Kabupaten Karangasem, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), di akhir tahun 2023 mencapai 8.600 orang. Angka ini setara dengan 2,61 persen dari 330.100 orang angkatan kerja, atau yang sudah siap kerja dengan rentan usia 15 tahun ke atas.
Kepala BPS Karangasem, I Ketut Mondai, Senin (6/5/2024) mengatakan, angka pengangguran tersebut jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Bali terbilang cukup rendah.
Bahkan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka pengangguran di Karangasem mengalami penurunan. “Tahun 2022 angka pengangguran di Karangasem sekitar 3.09 persen, sedangkan tahun 2023 hanya 2.61 persen. Artinya menurun sebanyak 0,48 persen,” kata Mondai.
Lebih jauh disampaikan, masih banyaknya angka pengangguran di Karangasem saat ini diduga karena banyak masyarakat yang terlalu memilih pekerjaan. Terutama mereka yang memiliki pendidikan SMA/SMK serta sarjana, karena mungkin pekerjaan yang tersedia tidak sesuai dengan upah atau pendidikan yang mereka miliki.
Selain itu, masih kurangnya lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian masyarakat di Karangasem saat ini. Jadi, cukup banyak masyarakat yang memilih bekerja ke luar.
“Sedangkan untuk masyarakat yang memiliki pendidikan SMP ke bawah, biasanya kerja apa pun mereka mau. Yang penting punya pekerjaan, entah menjadi petani, pedagang atau buruh proyek,” papar Mondai.
Dari 330.100 angkatan kerja saat ini, mengingat sebanyak 8.600 merupakan pengangguran, artinya ada sebanyak 321.500 yang memiliki pekerjaan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 26,8 persen bekerja di sektor pertanian, 21,15 persen di sektor industri dan 20,54 persen di sektor perdagangan. Sisanya berada di sektor lainnya.
Jika dibandingkan sesuai dengan tingkat pendidikan, sebanyak 65,12 persen pekerja di Karangasem berpendidikan SMP ke bawah, dan hanya 34,88 persen pekerja yang pendidikannya SMA ke atas. Hal tersebut memberi gambaran bahwa pekerja di Karangasem kebanyakan termasuk pekerja dengan kualitas pendidikan dasar.
“Kondisi itu juga diduga akan berdampak kepada penghasilan atau upah yang mereka terima juga kecil, sehingga angka kemiskinan di Karangasem cukup tinggi hingga saat ini,” lugasnya menandaskan. nad